Ekonomi Kalimantan Selatan selama 2022 mampu tumbuh 5,11 persen. Angka ini lebih tinggi dibandingkan 2021 yang tumbuh 3,48 persen.

****

BANJARBARU – Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kalsel, Martin Wibisono mengatakan, ekonomi Banua tumbuh karena terjadi pertumbuhan pada seluruh lapangan usaha. “Lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah transportasi dan pergudangan sebesar 17,43 persen,” katanya (7/2).

Dia menambahkan, angka itu diikuti penyediaan akomodasi dan makan minum 9,63 persen. Serta pengadaan listrik dan gas sebesar 7,85 persen. 

“Sementara itu, pertambangan dan penggalian yang memiliki peran dominan tumbuh 5,60 persen,” tambahnya.

Dilihat menurut pengeluaran, Martin menyebut, hampir semua komponen pengeluaran tumbuh positif. “Pertumbuhan tertinggi terjadi pada komponen ekspor barang dan jasa yang tumbuh 13,32 persen,” sebutnya.

Kemudian, komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga (PKRT) tumbuh 5,37 persen, komponen pembentukan modal tetap bruto (PMTB) sebesar 5,16 persen, dan komponen pengeluaran konsumsi lembaga non profit yang melayani rumah tangga (PK-LNPRT) sebesar 5,02 persen.

“Lalu komponen impor barang dan jasa sebagai faktor pengurang tercatat tumbuh sebesar 14,62 persen,” ujar Martin.

Sedangkan komponen pengeluaran yang mengalami kontraksi adalah pengeluaran konsumsi pemerintah (PKP) sebesar 0,56 persen.

Sekdaprov Kalsel, Roy Rizali Anwar bersyukur ekonomi Banua berangsur membaik setelah sebelumnya digempur pandemi covid. Menurutnya, perekonomian domestik yang mulai membaik di provinsi ini harus dimanfaatkan sebagai momentum untuk menggalang kekuatan. Tentu lewat strategi yang semakin efektif. “Demi mendorong pemulihan ekonomi,” ujarnya.