Di Sana Siring Laut, di Sini Pelabuhan Batang: Angin Laut dan Harga Merakyat

- Rabu, 22 Februari 2023 | 23:08 WIB
HIBURAN: Pelabuhan Batang dengan latar pemandangan Pulau Sewangi. Di sini, selalu ramai setelah asar. | FOTO; ISTIMEWA
HIBURAN: Pelabuhan Batang dengan latar pemandangan Pulau Sewangi. Di sini, selalu ramai setelah asar. | FOTO; ISTIMEWA

Siring Laut boleh saja menyandang gelar wisata kuliner laut terpopuler di Banua. Tapi Pelabuhan Batang punya kelebihannya sendiri, menu dengan harga merakyat.

– Oleh: ZALYAN SHODIQIN ABDI, Batulicin

SAMA dengan Siring Laut di Kabupaten Kotabaru, Pelabuhan Batang di Kabupaten Tanah Bumbu juga menghadap ke arah Selat Pulau Laut. Pelabuhan ini berjarak sekitar satu kilometer dari gedung raksasa milik Jhonlin Group. Pelabuhan itu sebenarnya tempat ngendok kapal batu bara. Ngendok maksudnya sandar istirahat. 

Dekat situ ada hamparan kerikil padat seluas seperempat hektare. Tidak ada penanda seperti patung ikan todak atau gerbang ucapan selamat datang. Tapi selepas asar, di sini selalu ramai.

Semakin senja semakin ramai. Ada yang bawa mobil bersama keluarga. Ada pula yang naik motor membonceng pacar.Hanya dengan Rp50 ribu, Anda bisa kenyang puas. Murahan? Iya, tapi bikin ketagihan. Menunya benar-benar merakyat. Ada pisang gapit, pisang ijo, dan jagung bakar. Lalu mi merah bertabur sayur dan daging. Orang Banjar bilangnya mi habang. 

Kemudian segala macam jajanan pentol, dari goreng sampai rebus. Dan semuanya tidak akan lengkap tanpa gerobak sate.

Harganya juga tidak berubah-ubah. Tak memandang pembeli datang berjalan kaki atau naik mobil, tak memandang pembeli bersandal jepit atau mengenakan sneakers keren. Biasanya, pengunjung baru bubar menjelang magrib. Atau ketika badai tiba.  

Dalam kasus semacam itu, pengunjung tinggal lari 50 meter ke arah pos polisi air. Disebut posko pun, bangunannya terbilang besar. Per hari, para pedagang Pelabuhan Batang untung bersih ratusan ribu rupiah. “Biasanya habis lima ekor ayam sehari,” ujar Rahmat, pedagang sate. Rekannya, Abah Ofik berkisah, tempat itu mulai ramai sejak tahun 2013. 

Awalnya pengunjungnya sedikit saja. Sekarang di sana sudah ada wahana bermain anak seperti odong-odong. Tentu Pelabuhan Batang punya kekurangan… dan agak fatal. “Di sini nggak ada WC umum!” kata mahasiswi STIKES Darul Azhar, Hani. 

Hani yang wangi dan ceria, adalah tipikal anak muda yang berkunjung ke Pelabuhan Batang. Lalu, bagaimana dengan tempat duduknya? Bisa lesehan di atas tikar gelar. Kalau kursi jumlahnya terbatas.

Bisa pula duduk di atas besi cor raksasa yang berada di pinggiran pantai. Itu tempat favorit para cewek untuk berswafoto. Sebab latarnya adalah Pulau Sewangi. Satu lagi, jika rambutmu agak panjang, jangan lupa bawa topi atau ikat rambut. Laut pada sore hari, jarang tak berangin. (gr/fud)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Pelanggar Perda Ramadan di HSS Turun Drastis

Selasa, 16 April 2024 | 14:40 WIB

Investor Masuk, Orientasi PAM Bandarmasih Berubah?

Senin, 15 April 2024 | 17:00 WIB

Liburan di HST, Wisata Air Jadi Favorit Pengunjung

Senin, 15 April 2024 | 14:00 WIB

Libur Lebaran, 2 Kecelakaan Maut di Banjarmasin

Senin, 15 April 2024 | 12:10 WIB
X