Tindak Lanjut Terjaringnya Tiga Badut Asal Banjarmasin di HST: Tunggu Pemulangan, Lacak Rumahnya

- Sabtu, 18 Maret 2023 | 12:17 WIB
CARI PENGHASILAN: Potret badut jalanan di Banjarmasin. Foto diambil di kawasan Jalan Soetoyo S. Belum lama tadi, badut jalanan yang mengaku berasal dari Banjarmasin ditertibkan jajaran Satpol PP Kabupaten HST. | Foto: Wahyu Ramadhan/Radar Banjarmasin
CARI PENGHASILAN: Potret badut jalanan di Banjarmasin. Foto diambil di kawasan Jalan Soetoyo S. Belum lama tadi, badut jalanan yang mengaku berasal dari Banjarmasin ditertibkan jajaran Satpol PP Kabupaten HST. | Foto: Wahyu Ramadhan/Radar Banjarmasin

Tiga badut jalanan yang diduga berasal dari Banjarmasin terjaring Satpol PP Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST). Peristiwa ini memantik reaksi Dinas Sosial (Dinsos) Banjarmasin.

****

Badut jalanan yang terjaring bakal dipulangkan ke Banjarmasin. Pemulangan dikabarkan bakal dilakukan oleh pihak Pemkab HST. Kepala Dinsos Banjarmasin, Dolly Syahbana mengatakan upaya pemulangan serupa sebenarnya sering dilakukan jajaran Dinsos Banjarmasin kepada para gelandangan dan pengemis (gepeng) atau anak jalanan (anjal) dari luar daerah yang terjaring penertiban di Banjarmasin.

“Status mereka sementara ini orang terlantar. Kami masih menunggu konfirmasi dari Dinsos HST untuk pemulangan ke Banjarmasin,” ucapnya. 

Apa yang dilakukan pihaknya ketika badut jalanan yang terjaring itu tiba di Banjarmasin? Dolly mengatakan, pihaknya akan memeriksa yang bersangkutan. Apakah masuk dalam penerima bantuan sosial, atau tidak.

“Akan kami asesmen dulu. Kalau mereka masuk kategori miskin, akan kami berikan bantuan sosial (bansos),” janjinya.

Untuk diketahui, ketiga badut jalanan yang terjaring di Kabupaten HST merupakan satu keluarga. Sang ayah berinisial Y (50). Dua orang anaknya berinisial SA (24) dan AR (18).

Mereka ditertibkan karena dianggap meresahkan masyarakat dan mengganggu aktivitas jalan raya. Tepatnya di lampu merah Simpang Empat Tangkarau. Penertiban mengacu Perda No 14 tahun 2012 tentang Trantibum. 

Saat diperiksa, ketiganya tidak memiliki indentitas diri. Namun, ketiganya bilang berasal dari Banjarmasin, di Jalan Kelayan B.

Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial di Dinsos Banjarmasin, Budiannor membenarkan bahwa saat ini pihaknya sedang menunggu pemulangan yang dilakukan Pemkab HST. 

“Kami juga masih menunggu surat hasil asesmen dari Pemkab HST. Sampai hari ini, surat itu belum kami terima,” ungkapnya, kemarin (17/3).

Budiannor menjelaskan sebagaimana mekanisme yang berjalan, Dinsos Pemkab HST akan menyurati Pemko Banjarmasin. Dalam surat dijelaskan bahwa yang terjaring memang berdomisili di Banjarmasin.

Bila surat itu sudah sampai, maka Dinsos Banjarmasin melanjutkannya dengan melacak keluarganya. Apakah memang benar warga Banjarmasin, atau tidak. “Pernah terjadi pula hal demikian. KTP menunjukkan alamat di Banjarmasin. Saat kami telusuri, ternyata sudah pindah rumah,” jelasnya.

“Bila sudah seperti itu, kami tak bisa apa-apa,” tekannya. Apakah memang pernah kedapatan badut jalanan asal Banjarmasin terjaring di daerah lain? Budi mengiyakannya. Itu terjadi lantaran di Banjarmasin tak ada lagi tempat untuk bekerja sebagai badut jalanan.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Pertanyakan Konsistensi Dinas PUPR

Selasa, 23 April 2024 | 08:45 WIB
X