Sejak siaran televisi analog dihentikan, penjualan set top box (STB) di sejumlah toko elektronik meningkat. Bahkan harganya ikut melonjak. Meski terjadi lonjakan harga, animo masyarakat untuk membeli masih cukup tinggi.

Karyawan Toko Timbul Barokah, Onci mengatakan jumlah unit yang terjual sehari minimal 20 unit. “Penjualan kami sekitar itu setiap hari sampai hari ini,” ujar karyawan toko di Jalan S Parman, Banjarmasin Tengah itu, Jumat (24/3) siang.

Ketika awal penghentian siaran, warga yang ingin membeli STB rela antre sampai ke seberang jalan. “Satu kardus isinya 50 unit STB. Sehari itu habis. Bisa dibayangkan banyaknya pembeli,” ujarnya.

Berapa harga per unit yang ditawarkan kepada pembeli? Onci tak merici merek dan harga STB yang dijual di toko tempatnya bekerja. Barang yang dijual sesuai dengan rekomendasi Kemenkominfo. “Harga kami lebih murah, makanya banyak pembeli yang datang. Bahkan ada sales yang datang membeli mau dijual lagi,” ucapnya.

“Kami menjual dari kisaran harga Rp200 ribu hingga Rp300 ribu. Di toko lain ada yang sampai Rp400 ribu,” sambungnya.

Ia tak menampik sebagian pedagang menjadikan momen ini untuk mencari keuntungan. Tapi tidak di toko tempatnya bekerja. Apalagi pembeli yang datang tak semuanya berkantong tebal. Bahkan kebanyakan malah yang menengah ke bawah. “Cari untung yang wajar-wajar saja, sekalian membantu orang,” ucapnya.

Di lain tempat, peningkatan penjualan juga terjadi di Toko Pratama Electric di Jalan Sultan Adam. Kenaikan di kisaran 50 persen. “Biasanya 1 sampai 2 unit. Ini seharinya sudah puluhan unit. Untuk harga kenaikan di kisaran dari Rp200 ribu menjadi Rp250 ribu,” kata Ihsan salah seorang karyawan toko.