Para pedagang yang membuka lapak di Banjarbaru Ramadan Festival (BRF) 2023, diminta untuk tidak terlalu tinggi mematok harga dagangan.
Hal itu ditekankan Wali Kota Banjarbaru, Aditya Mufti Ariffin, dalam sambutannya sebelum memotong pita tanda Pasar Ramadan di Lapangan dr Murdjani ini dibuka secara resmi, Kamis (23/3) sore.
“Kalau kemahalan, dagangannya juga akan lambat habis. Jadi jual saja dengan harga yang standar di pasaran,” ungkap Aditya.
Selain, itu ia juga menekankan agar setiap pedagang dan para pengunjung pasar Ramadan Banjarbaru Festival ini, untuk tetap menjaga kebersihan lingkungan.
Aditya juga meminta pedagang mematuhi aturan jam buka. Yakni menutup lapak jualannya mulai masuknya waktu Magrib hingga salat tarawih selesai.
“Menghormati warga yang menjalankan ibadah tarawih. Setelah tarawih silahkan jalankan lagi aktivitas pasar Ramadan,” ujarnya.
Putra mantan Gubernur Kalsel, Rudy Ariffin ini juga mengungkap, dari ratusan tenda yang disiapkan, ada sebanyak 50 buah tenda yang digratiskan untuk pelaku UMKM Banjarbaru.
“Tahun depan bisa kita tambah lagi space gratis, sehingga lebih banyak lagi peserta UMKM yang ikut meramaikan pasar Ramadan ini,” imbuhnya.
Kepala Disporabudpar Banjarbaru, Ahmad Yani Makkie menyebut event BRF digelar sejak 23 Maret hingga 17 April 2023 mendatang. Total ada sebanyak 232 buah tenda berbagai ukuran disediakan.
“Tak hanya UMKM makanan, minuman dan camilan yang hadir, ada juga yang menggelar lapak fashion,” ungkapnya. (zkr/yn/bin)
