Di dalam rumah adat ini kamu akan menemukan interior ukiran khas Banjar. Selain nyaman, di dalam rumah ini kamu akan menemukan kesejukan yang alami. (*)
Destinasi wisata selalu menjadi tujuan utama para pelancong. Indonesia sendiri tidak pernah kehabisan dalam menyajikan berbagai pesona alamnya. Salah satunya wilayah yang bisa kamu nikmati wisatanya adalah Kabupaten Banjar di Kalimantan Selatan. Berikut 7 destinasi favorit yang ada di Kabupaten Banjar.
Lok Baintan adalah pasar terapung yang merupakan destinasi wisata yang masih bertahan hingga saat ini. Pasar terapung ini terletak di desa Sungai Pinang (Lok Baintan), kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan.
Pasar Terapung merupakan warisan budaya masyarakat Banjar yang konon sudah ada sejak ratusan tahun lalu, tepatnya sejak zaman Kesultanan Banjar. Pasar Terapung Lok Baintan telah dinobatkan sebagai Destinasi Wisata Nasional oleh Pemerintah Pusat Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
Destinasi wisata kedua yaitu Taman Hutan Raya (Tahura) Sultan Adam merupakan destinasi wisata alam yang mempunyai luas lahan hutan sebesar 112.000 hektar. Secara administratif, Tahura ini masuk ke dalam ranah dua kabupaten yang berbeda, yaitu Kabupaten Banjar dan Kabupaten Tanah Laut yang masuk dalam provinsi Kalimantan Selatan.
Nama Tahura ini diambil dari nama Sultan Adam Al-Watsiq Billah bin Sultan Sulaiman Saidullah II yang merupakan Sultan Banjar yang memerintah dari tahun 1825 hingga 1857.
Waduk Riam Kanan merupakan bagian dari Taman Hutan Raya Sultan Adam yang berlokasi di Desa Aranio, Kecamatan Aranio. Waduk ini seluas lebih kurang 8.000 Ha dengan fungsi utama sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Air satu-satunya di Provinsi Kalimantan Selatan.
Objek wisata alam ini memiliki bentang alam yang menarik dengan panorama waduk, lembah dan bukit yang ada di sekelilingnya. Selain itu, suasana tenang dan pemandangan yang asri bisa kita temukan di sana. Di tengah-tengah waduk terdapat pondok-pondok kayu terapung yang di sekitarnya ada jala-jala nelayan.
Bagi kamu yang memiliki hobi memancing atau fotogtafi, mengunjungi Pulau Pinus bisa jadi pilihan yang tepat. Pulau Pinus merupakan salah satu Destinasi Wisata Kabupaten Banjar yang terletak di Waduk Riam Kanan, tepat di tengah waduk tersebut terdapat dua pulau yang ditumbuhi hutan pinus. Oleh karena itu, kedua pulau ini disebut dengan Pulau Pinus.
Kedua pulau tersebut dihubungkan dengan jembatan kayu sederhana. Untuk bisa menikmati wisata alam tersebut, kamu bisa menggunakan perahu klotok. Di atas perahu ini kamu akan melihat pemandangan indah di sekeliling pulau Pinus tersebut. Selain itu, kamu juga bisa bersantai di atas jembatan sembari memancing atau mengambil gambar pada spot-spot foto yang menarik.
Wisata alam selanjutnya adalah Bukit Batas. Bukit Batas adalah salah satu objek wisata favorit di Kalimantan Selatan yang merupakan bagian dari Desa Tiwingan Baru Kecamatan Aranio Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan.
Kawasan ini menawarkan keindahan pemandangan pulau-pulau kecil yang ada pada Waduk Riam Kanan. Jika kamu pecinta wisata alam, mengunjungi Bukit Batas merupakan pilihan yang tepat.
Wisata alam yang satu ini bernama Air Terjun Panayar. Terletak di Desa Artain, Kecamatan Aranio. Dari Kota Martapura berjarak lebih kurang 30 kilometer. Wisata alam ini merupakan salah satu surga tersembunyi yang ada di Kalimantan Selatan.
Pantas dijuluki demikian karena keindahannya yang jarang terjamah. Bagaimana tidak, untuk menunju lokasi tersebut kamu harus berjalan kaki terlebih dahulu menyusuri jalan setapak dengan waktu empat jam dari Desa Artain. Namun, perjalanan yang melelahkan itu akan terbayar setelah kamu mendapati air terjun dengan ketinggian 12 meter yang mengalir bening di antara bebatuan alam disertai keindahan flora dan fauna nya.
Rumah Banjar Teluk Seong merupakan rumah adat yang dahulu hanya digunakan untuk bangunan istana atau keraton. Namun seiring berkembangnya jaman, banyak masyarakat Banjar yang mendirikan rumah dengan bangunan yang sama. Rumah adat ini dahulu dibangun oleh H.M Arif dengan istrinya bernama Hj. Fatimah pada tahun 1811 M.
Di dalam rumah adat ini kamu akan menemukan interior ukiran khas Banjar. Selain nyaman, di dalam rumah ini kamu akan menemukan kesejukan yang alami. (*)