“Memang caleg gagal rawan depresi. Saat pemilu nanti, baru terlihat berapa peningkatan pasiennya,” pungkasnya. (ris/gr/fud)
Tahun ini Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Sambang Lihum kebanjiran pasien. Baru tiga bulan, Januari sampai Maret, sudah 685 pasien yang masuk.
Data itu diungkap Wakil Direktur Pelayanan dan Penunjang Medik RSJ Sambang Lihum, Yuyun Sukaesi. Disebutkannya, dari hampir tujuh ratus pasien itu, 556 sudah dipulangkan karena sembuh. “Ini separuh dari jumlah total pasien tahun lalu. Sebab pada 2022, selama setahun ada 1.078 pasien yang sembuh,” kata Yuyun.
Sedangkan pasien yang masih dirawat di RSJ di Kecamatan Gambut Kabupaten Banjar ini sekarang ada 129 orang.
Rinciannya, 60 pasien merupakan ODGJ (orang dalam gangguan jiwa). 34 lainnya dirawat karena kecanduan narkotika, psikotropika, dan zat adiktif.
“Lalu 35 sisanya merupakan pasien transit. Atau pasien sembuh tapi belum dijemput keluarganya,” papar Yuyun.
Direktur RSJ Jiwa Sambang Lihum, Anna Martiana Afida menambahkan, pasien yang dirawat paling banyak berasal dari Kota Banjarmasin. “Karena memang kota ini penduduknya paling banyak,” ujarnya memaklumi.
Disusul pasien dari Kabupaten Banjar dan Kabupaten Tanah Laut.
Anna menjelaskan, faktor yang paling banyak mempengaruhi seseorang mengalami gangguan jiwa adalah masalah ekonomi. “Mayoritas pasien kami hidup dengan taraf ekonomi menengah ke bawah,” jelasnya.
Pada tahun politik nanti, ia khawatir pasien Sambang Lihum semakin bertambah, apabila ada calon legislatif atau eksekutif yang gagal menang pemilu dan jatuh stres.
“Memang caleg gagal rawan depresi. Saat pemilu nanti, baru terlihat berapa peningkatan pasiennya,” pungkasnya. (ris/gr/fud)