Banjir Landa Bintang Ara: Jalan Longsor dan Jembatan Patah

- Kamis, 30 Maret 2023 | 11:42 WIB
SIGAP: Kepala Pelaksana BPBD Tabalong Zahirsah Manuar memasang tanda pembatas jalan penghubung Desa Mahe dan Bintang Ara yang terputus. | FOTO: IBNU DWI WAHYUDI/RADAR BANJARMASIN
SIGAP: Kepala Pelaksana BPBD Tabalong Zahirsah Manuar memasang tanda pembatas jalan penghubung Desa Mahe dan Bintang Ara yang terputus. | FOTO: IBNU DWI WAHYUDI/RADAR BANJARMASIN

Akses jalan Desa Mahe ke Desa Bintang Ara Kabupaten Tabalong terputus karena banjir dan longsor akibat luapan air sungai, Rabu (29/3) siang.

Melihat akses lalu lintas yang berbahaya membuat Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tabalong turun meninjau lokasi badan jalan yang berada di kampung Duyun itu. Agar masyarakat tidak mendekati lokasi rawan tersebut, BPBD memasang tanda larangan melintas berupa garis pembatas.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Tabalong, Zahirsah Manuar mengimbau kepada warga yang ingin melintas di jalan itu sebaiknya mengurungkan diri. “Kami imbau warga cari jalan alternatif, karena jalan longsor dan banjir,” katanya, didampingi Sekretaris BPBD Tabalong di lokasi banjir.

Ia menginformasikan, ketinggian banjir di jalan provinsi tersebut mencapai pinggang orang dewasa. Kendaraan yang melaluinya dipastikan tidak bisa melintas. 

Camat Bintang Ara, Mulyadi membenarkan dengan terputusnya akses jalan tersebut. “Jalan di Desa Usih itu memang longsor, jalannya sudah menyempit. Kabarnya ambruk lagi,” katanya.

Ia mengatakan, kondisi jalan rusak itu sudah dilaporkan ke Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang untuk ditindaklanjuti.

Sebagai alternatif, warga pun diminta memutar sejauh empat kilometer melintasi jalan perkebunan bebatuan yang lama tidak dimanfaatkan.

Kondisi banjir di Kecamatan Bintang Ara sendiri juga merusak jembatan penghubung Desa Hegarmanah dan Desa Dambung Raya. Jembatan kayu itu adalah akses utama kedua desa. Lokasi cukup jauh dari ibu kota kecamatan. Sekitar 40 kilometer jaraknya. 

Mulyadi juga sudah melaporkan kondisi jembatan tersebut ke Dinas PUPR, dan akan segera dilakukan pembenahan.

Banjir sempat memasuki kawasan pemukiman Desa Usih dan Desa Bintang Ara, Selasa (28/3) sore hingga Rabu (29/3) pagi. Sejumlah badan jalan pemukiman banjir setinggi satu sampai satu setengah meter. Sementara rumah warga digenangi air dengan ketinggi bervariasi, rata setinggi lutut orang dewasa.

Meski demikian, Camat mengabarkan, tidak dilakukan evakuasi kepada warga. “Karena warga sudan antisipasi lebih dulu,” terangnya.

Untung saja, Rabu sore sekitar pukul 15.00 Wita kondisi mulai surut. Sehingga, sejumlah titik yang banjir mulai kembali normal. “Mudahan tidak hujan lagi,” ujarnya. (ibn/ij/ran)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

EO Bisa Dijerat Sejumlah Undang-Undang

Rabu, 24 April 2024 | 08:00 WIB

Pengedar Sabu di IKN Diringkus Polisi

Rabu, 24 April 2024 | 06:52 WIB

Raup Rp 40 Juta Usai Jadi Admin Gadungan

Selasa, 23 April 2024 | 09:50 WIB

Masih Abaikan Parkir, Curanmor Masih Menghantui

Selasa, 23 April 2024 | 08:00 WIB

Pembobol Gudang Kampus Poliban Tertangkap

Minggu, 21 April 2024 | 17:20 WIB
X