sni Wariana (53) sangat terpukul karena ibunya Rusdiana (68) hanyut dan ditemukan warga Desa Sungai Bahadangan Kecamatan Banjang dalam kondisi meninggal dunia, Sabtu (15/4) sekitar pukul 10.30 Wita.
Padahal Asni sebelum kejadian, sekitar pukul 09.40 Wita, masih sempat menunjukkan baktinya pada sang Ibu dengan menemani berobat di Puskesmas Karias untuk kontrol rutin.
Usai balik ke rumah di Desa Sungai Karias RT 02 Kecamatan Banjang, Rusdiana kemudian pamit pada Asni untuk memetik belimbing tunjuk di pinggir Sungai Karias yang saat itu arusnya deras.
Sekira pukul 10.00 Wita, Asni sang anak menerima laporan bahwa sang ibu terbawa arus sungai saat mengambil belimbing. Sontak sang anak panik dan meminta pertolongan.
Tak lama upaya pencarian dari pihak kepolisian dan relawan dilakukan, sampai akhirnya bersangkutan ditemukan sekira 100 meter dari korban terjatuh, yaitu di Desa Sungai Bahadangan.
Kapolres HSU, AKBP Moch Isharyadi Fitriawan, melalui Kasi Humas AKP Momo Jon Rodok, mengatakan, benar terjadi penemuan seorang Lansia hanyut yang ditemukan di Desa Sungai Bahadangan wilayah hukum Polsek Banjang.
Selanjutnya, Tim Inafis Polres HSU mendatangi TKP dan melakukan olah TKP, mencatat identitas korban dan saksi, menginterogasi saksi, kemudian selanjutnya membuat laporan.
“Usai ditemukan relewan kemudian Rusdiana dilarikan ke RSUD Pambalah Batung Amuntai, guna mendapatkan pertolongan. Namun hasil bersangkutan telah meninggal dunia,” ujar AKP Momo lewat sambungan telepon.
Pihak keluarga, lanjut AKP Momo, jenazah Rusdiana dibawa kerumah duka untuk disemayamkan dan dikebumikan. Mengingat pihak keluarga menolak untuk dilakukan visum.
“Keluarga telah buat surat pernyataan menolak untuk visum dan menerima kematian almarhumah dengan ikhlas,” terangnya. (mar)
