Jejak Orang India di Banjarmasin

- Kamis, 27 April 2023 | 08:55 WIB
ORANG KELING: Potret warga India di Banjarmasin tempo doeloe
ORANG KELING: Potret warga India di Banjarmasin tempo doeloe

MASYARAKAT Banjarmasin sudah familiar dengan Kampung Arab dan Pecinan. Tapi tahulah Pian? Pada zaman pemerintahan Hindia Belanda, di sini juga ada Kampung Keling alias kampung orang India.

Dosen sejarah FKIP Universitas Lambung Mangkurat, Mansyur mengatakan, pada periode 1900-1942, status Banjarmasin meningkat menjadi Ibu Kota Borneo. Kala itu, Belanda menerapkan segregasi. Permukiman dikotak-kotakkan sesuai etnis. Eropa yang merupakan warga kelas satu, tinggal di pusat kota. Lokasinya di Jalan Resident de Haanweg (sekarang Jalan Lambung Mangkurat).

Mansyur meyakini, Kampung Keling sudah ada sejak beberapa abad silam. Sayangnya, catatan sejarah mengenai Kampung Keling baru ada pada tahun 1850. “Sekarang, keturunan Keling (India) masih bisa didapati di sekitar kawasan Sungai Baru dan Pasar Sudimampir,” katanya (26/4). 

Petunjuk paling jelas, di Jalan Simpang Sudimampir II ada Pasar Malabar. Malabar adalah nama pantai di pesisir barat daya benua India. Orang Banjar sendiri mengenal warga keturunan India berkat usaha pengobatan alternatif yang mereka rintis. Seperti pengobatan penyakit mata dan keluhan pria dewasa. 

Jejak orang Keling muncul dalam catatan JBJ Van Doren (1860). Van Doren mencatat, orang Keling menghuni Distrik Margasari (Kabupaten Tapin) yang berada di bawah Afdeeling Martapura. Ia mengacu pada laporan Von Henrici yang mengunjungi Margasari pada pertengahan abad ke-19. 

“Kampung yang dihuni orang Keling ini kerap disebut warga sekitar dengan istilah tjandi (candi),” jelas Mansyur. Mereka merupakan perantauan dari Pantai Coromandel, India. Sembilan tahun kemudian, tepatnya pada 1869, Van Kampen dalam bukunya mengidentifikasi keberadaan daerah bernama Keling di Borneo bagian selatan. Mereka masuk ke Kalimantan pada zaman Hindu. 

“Keberadaan orang-orang Keling di Kalimantan ini diperkirakan sudah ada sejak masa Kerajaan Negara Dipa,” jelasnya. 

Berapa populasi Kampung Keling? Tidak banyak. Mengacu data Algemeen Verslag, pada 1850 diketahui jumlahnya hanya 125 jiwa. Rinciannya, 102 orang pribumi dan 23 orang Timur Asing.Data tambahan, dalam artikel karya A Mani yang berjudul ‘Indian Communities in Southeast Asia’ dan terbit tahun 1993, disebutkan ada seratus orang India di Banjarmasin.

Rinciannya, 56 laki-laki dan 44 perempuan. Itu hasil penelitian A Mani pada 1977. “Sangat mungkin jumlahnya lebih banyak dari yang terdata. Sebab ada yang sudah menjadi WNI dalam status kependudukannya,” tutup Mansyur. (gmp/gr/fud)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Januari hingga Maret, 7 Kebakaran di Balangan

Selasa, 26 Maret 2024 | 15:35 WIB

Warga HSU Dilarang Bagarakan Sahur Pakai Musik

Selasa, 26 Maret 2024 | 15:15 WIB

Wilayah Kalsel Rawan Diguncang Gempa

Selasa, 26 Maret 2024 | 13:45 WIB
X