Satu Tahanan Rutan Polres Tapin yang Kabur Tewas, Dokter : Karena Kelelahan

- Kamis, 27 April 2023 | 09:11 WIB
KONFERENSI PERS: Kapolres Tapin AKBP Sugeng Priyanto, Dirnarkoba Polda Kalsel Kombes Pol Tri Wahyudi, dan dokter RSUD Datu Sanggul dr Amelia. | FOTO: RASIDI FADLY/RADAR BANJARMASIN
KONFERENSI PERS: Kapolres Tapin AKBP Sugeng Priyanto, Dirnarkoba Polda Kalsel Kombes Pol Tri Wahyudi, dan dokter RSUD Datu Sanggul dr Amelia. | FOTO: RASIDI FADLY/RADAR BANJARMASIN

Lima dari enam tahanan kabur yang diringkus polisi pada Selasa (25/4) itu ternyata telah meninggal dunia. Atas nama Syafrudin (45). Kapolres Tapin AKBP Sugeng Priyanto menjelaskan penyebab kematiannya karena henti jantung akibat kelelahan fisik. 

“Untuk penyebab kematian, dokter yang menangani yang akan menjelaskan,” ujarnya dalam konferensi pers,l Rabu (26/4) dini hari. Keluarga almarhum belum mengetahui kabar duka ini karena belum bisa dihubungi. “Tapi sudah kami infokan ke Polsek terdekat,” katanya. 

Sementara pihak RSUD Datu Sanggul, dr Amelia mengatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan, kematian Syafrudin memang akibat kelelahan. “Karena henti jantung atau dalam bahasa kita cardiac arrest,” jelas dokter RSUD Datu Sanggul ini. Dokter juga menyatakan tidak ada luka lebam pada jenazah tahanan.

“Untuk luka tembak ada satu, tapi ini tidak termasuk penyebab kematian. Jadi murni karena kelelahan atau henti jantung,” jelasnya. Polisi masih mengejar satu tahanan yang kabur dari rutan Polres Tapin pada Ahad (23/4) subuh tersebut.

SISA SATU DIBURU

Dari 6 tahanan yang kabur, tersisa seorang tahanan kabur yang masih diburu Polres Tapin dibantu Polda Kalsel dan Polres HSS. Sampai Rabu (26/4) sore, pencarian masih berlanjut. Kapolres Tapin, AKBP Sugeng Priyanto mengatakan, tahanan itu bernama Erfendi (34). Diduga Erfendi sudah keluar dari Desa Lokpaikat. 

“Jika rute pelariannya tak berubah ke arah utara-selatan, maka ia akan menembus perbatasan Kabupaten Tapin dengan Kabupaten Hulu Sungai Sungai Selatan,” katanya. Saat ini, seluruh anggota sudah ditarik mundur ke markas untuk beristirahat. “Tapi semua rute pelarian sudah kami tutup,” tegasnya. “Pencarian akan kami lanjutkan lagi,” sambungnya. 

Diberitakan sebelumnya, Selasa (25/4), lima tahanan yang kabur dari rutan Polres Tapin telah diringkus. Satu orang meninggal dunia. Tahanan atas nama Syaripudin (45). Sugeng menegaskan, penyebab kematiannya karena henti jantung akibat kelelahan fisik. Bukan akibat luka tembak.

Dr Amelia mengatakan, hasil pemeriksaan menyatakan tahanan itu meninggal dunia karena henti jantung. “Dalam bahasa kita cardiac arrest,” jelas dokter RSUD Datu Sanggul ini. “Ada luka tembak satu, tapi tidak termasuk penyebab kematian. Murni karena kelelahan atau henti jantung,” tambahnya.

Keenamnya adalah tahanan untuk kasus narkotika. Mereka kabur pada Ahad (23/4) subuh dengan menggergaji sel dan menjebol plafon. Dalam pengejaran, mereka diringkus saat bersembunyi di semak-semak Kampung Balunan. Hanya berjarak 4,9 kilometer dari rutan. (dly/gr/fud)

(dly/fud)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

EO Bisa Dijerat Sejumlah Undang-Undang

Rabu, 24 April 2024 | 08:00 WIB

Pengedar Sabu di IKN Diringkus Polisi

Rabu, 24 April 2024 | 06:52 WIB

Raup Rp 40 Juta Usai Jadi Admin Gadungan

Selasa, 23 April 2024 | 09:50 WIB

Masih Abaikan Parkir, Curanmor Masih Menghantui

Selasa, 23 April 2024 | 08:00 WIB

Pembobol Gudang Kampus Poliban Tertangkap

Minggu, 21 April 2024 | 17:20 WIB
X