MANAGED BY:
MINGGU
28 MEI
BANUA | HUKUM & PERISTIWA | BISNIS | RADAR MUDA | FEATURE | SPORT | RAGAM INFO | PROKALTORIAL | FEMALE

FEATURE

Selasa, 02 Mei 2023 10:24
Rumah Ulin Haji Satta: Jejak Saudagar Cempaka
RUMAH ULIN: Rumah tua milik Haji Satta di Cempaka, Kota Banjarbaru masih kokoh berdiri sampai sekarang. | FOTO: FADLAN ZAKIRI/RADAR BANJARMASIN

DI KAMPUNG Lukaas di Kelurahan Sungai Tiung Kecamatan Cempaka Kota Banjarbaru, ada sebuah rumah ulin tua. Rumah itu milik Haji Satta, julukan populernya adalah Saudagar Cempaka. 

Dari pinggir Jalan Mistar Cokrokusumo, rumah ini hanya berjarak sekitar 300 meter. Rumat adat Banjar model Gajah Manyusu ini diapit hutan dan kebun karet. Masih kokoh, walaupun terlantar. Diperkirakan, rumah ini sudah berdiri sebelum tahun 1960. Lalu, siapa sebenarnya Haji Satta? Mengacu julukannya, sudah pasti ia seorang hartawan.

Zainul Arifin sempat menumpang tidur di sana bersama orang tuanya. Terjadi pada 1963, ketika orang tuanya baru tiba di Cempaka. Setelah merantau dari Kabupaten Hulu Sungai Tengah. 

“Saya dibawa orang tua saat berumur 3 tahun. Kami tinggal di sini karena orang tua belum memiliki rumah sendiri seusai hijrah dari Barabai,” ujarnya. Setahunya, rumah itu tidak banyak berubah. Hanya lantai dan tembok yang pernah diganti. “Banyak sekali kenangan masa kecil di sana,” ujarnya.

Di rumah Haji Satta, mereka tinggal selama empat tahun. “Kami lalu pindah dan membangun rumah sendiri. Walau tanahnya masih meminjam punya Saudagar Cempaka,” imbuhnya. Ketua rukun tetangga (RT) setempat, Junaidi menambahkan, sebagian besar tanah di sana memang milik Saudagar Cempaka. Namun ia tak tahu berapa persis luasannya. “Dari wilayah RT 29 sampai belakang Lapas Banjarbaru termasuk tanah Haji Satta,” ujarnya. 

Sebagian tanah itu dimanfaatkan untuk perkebunan. “Sebagian lagi dibiarkan kosong. Di sana ada ditanami pohon sengon,” tunjuknya.

Kini, rumah tua itu dihuni Mahrun. Warga setempat yang belum memiliki rumah sendiri.
Setiap dua pekan sekali, ahli waris Saudagar Cempaka akan datang menjenguk. “Tiap hari Jumat beliau datang. Rutin,” tukasnya.

Apa yang diceritakan Zainal dan Junaidi itu sejalan dengan paparan dosen Prodi Sejarah FKIP Universitas Lambung Mangkurat, Mansyur. (Bersambung)

 

 
 
 

 

 

loading...

BACA JUGA

Rabu, 23 September 2015 09:58

Gudang SRG Kebanjiran Gabah

<p style="text-align: justify;"><strong>MARABAHAN</strong> &ndash; Memasuki…

Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers