Harga Jual Anjlok, Petani Cabai Banjarbaru Mengeluh

- Sabtu, 6 Mei 2023 | 10:31 WIB
TURUN HARGA : Petani cabai Landasan Ulin mengeluhkan harga cabai yang anjlok di tingkat petani (FOTO: FADLAN ZAKIRI/RADAR BANJARMASIN)
TURUN HARGA : Petani cabai Landasan Ulin mengeluhkan harga cabai yang anjlok di tingkat petani (FOTO: FADLAN ZAKIRI/RADAR BANJARMASIN)

Petani cabai di Kota Banjarbaru belakangan ini mengeluhkan harga jual cabai yang anjlok. Pasalnya, dalam satu bulan terakhir harga cabai rawit merah atau cablak di tingkat petani wilayah Kota Banjarbaru terus mengalami penurunan.

Semula para petani bisa menjual cabai rawit dengan Rp35 ribu hingga Rp45 ribu per kilogram, saat ini cabai hasil panen mereka hanya dihargai sebesar Rp20 ribu per kilogram.

Seorang petani cabai di Jalan Sukamaju Ujung, Landasan Ulin, Kota Banjarbaru Budiman mengatakan, kondisi itu bahkan sudah mulai terjadi sejak sebelum memasuki Ramadan.

“Sebelum puasa, harga cabai sudah turun. Sekarang tambah anjlok sampai Rp20 ribu per kilonya di pengepul. Sebelumnya sempat Rp50 ribu,” keluhnya saat ditemui awak baru-baru ini.

Padahal menurut Budiman, hasil cabai di kebunnya memiliki kualitas yang bagus dan layak untuk dapat harga tinggi. Dalam sehari, kebun cabai miliknya mampu dipanen sampai 20 kilogram. Masa panen cabai sendiri berkisar 3 sampai 6 bulan bahkan bisa sampai 1 tahun, semua tergantung perawatan si petani.

Menurutnya, kondisi tersebut jadi beban tambahan bagi dirinya dan para petani cabai lainnya. Pasalnya, harga yang anjlok saat ini bertolak belakang dengan keperluan kebun yang harus dipenuhi. Misalnya seperti pupuk dan obat semprot perawatan pohon cabai. 

Bukan tanpa alasan keluhan itu diungkapkan Budiman. Menurutnya dalam memenuhi keperluan itu, pihaknya harus merogoh kocek lebih dalam.

“Soalnya harga pupuk dan obat terbilang cukup mahal. Sedangkan pohon cabai kita harus diberi dipupuk dengan benar dan diberi obat semprot,” bebernya. 

“Memang ada subsidi pupuk, tapi saya tidak pernah kebagian, jadi mau tidak mau harus mengeluarkan modal lebih banyak supaya hasil penanya bagus,” tambahnya..

Karena itulah Budiman berharap, agar kedepannya stok subsidi pupuk bisa diperbanyak lagi sehingga semua kelompok tani kebagian,

“Kalo bisa ada koperasi simpan pinjam untuk petani disini, karena modal juga jadi kendala petani untuk memupuk dan sebagainya,” harapnya.

Hal senada juga diungkapkan salah satu pedagang cabai di Pasar Ulin Raya, Landasan Ulin Tengah, Kota Banjarbaru Ihsan.

Ia menerangkan, harga cabai sudah turun secara perlahan sejak bulan Ramadhan.

Sekarang harga cabai sudah di angka Rp35 ribu untuk cablak, Rp40 ribu cabai keriting merah, dan Rp70 cabai rawit banjar per kilogramnya.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Kontribusi BUM Desa di Kalbar Masih Minim

Kamis, 25 April 2024 | 13:30 WIB

Pabrik Rumput Laut di Muara Badak Rampung Desember

Senin, 22 April 2024 | 17:30 WIB
X