Nasib Puluhan Kios Terbengkalai di Pasar Lama: Tidak Representatif, Cari Investor

- Kamis, 25 Mei 2023 | 11:59 WIB
DIBIARKAN TERBENGKALAI: Salah satu sudut kios di kawasan Pasar Lama. Ditinggalkan pedagang, kini kondisinya rusak parah. | FOTO: WAHYU RAMADHAN/RADAR BANJARMASIN
DIBIARKAN TERBENGKALAI: Salah satu sudut kios di kawasan Pasar Lama. Ditinggalkan pedagang, kini kondisinya rusak parah. | FOTO: WAHYU RAMADHAN/RADAR BANJARMASIN

Puluhan kios di kawasan Pasar Lama terbengkalai. Tak ada pedagang yang mengisi. Kios pun lapuk hingga ditumbuhi tanaman liar.

 

Totalnya ada sekitar 20 kios. Berbahan kayu. Dari informasi yang dihimpun, puluhan kios itu sudah terbengkalai bertahun-tahun lamanya. Tak diisi pedagang. Bahkan, belum ada sentuhan tangan dinas terkait. Warga sekitar hanya berharap kawasan kios yang terbengkalai itu bisa ditata.

“Kalau memang tidak diapa-apakan, sebaiknya dijadikan tempat parkir saja,” ucap seorang warga yang ditemui di kawasan itu. Kepala Bidang Peningkatan Sarana Distribusi Perdagangan (PSDP) dan Pasar dari Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Banjarmasin, M Ridho Satriya membenarkan bahwa kios yang terbengkalai itu milik dinasnya. Bahkan, teregister dalam data retribusi yang ada di Disperdagin Banjarmasin. Namun, untuk upaya penanganan belum bisa dilakukan.

Mengapa demikian? Ridho menjelaskan bahwa pembenahan memerlukan biaya yang tidak sedikit. Di sisi lain, ada pembenahan di lokasi lain yang lebih diprioritaskan. 

Apalagi tidak ada jaminan kios yang terbengkalai itu bila diperbaiki nanti, bakal ditempati. Ridho menjelaskan alasannya. Ia bilang kios itu tidak diisi karena lokasinya tidak lagi representatif. “Akhirnya, pedagang memilih pindah ke tempat lain,” ungkapnya, (24/5).

Ridho menepis tudingan bahwa pihaknya lepas tangan terkait nasib kios yang terbengkalai itu. Menurutnya, dulu pernah ada rencana atau upaya perbaikan. “Ada tawaran kerja sama dengan investor merevitalisasi pasar tersebut. Persisnya pada 2019 lalu,” ungkapnya. 

Lantaran pandemi Covid-19, pembahasannya pun terhenti. Tak ada kelanjutannya lagi. Padahal saat itu sudah ada 1.000 pedagang yang tergabung dalam Koperasi Karya Bersama bersedia direlokasi sementara waktu. Selama pembangunannya berlangsung. “Seperti diketahui, sekadar rehab atau perbaikan kios di Pasar Lama itu membutuhkan biaya cukup besar. Sekitar Rp2 miliar,” jelasnya. 

“Kondisi kios di pasar rata-rata terbuat dari kayu,” tambahnya. Di samping ketiadaan pendanaan, pihaknya juga dihadapkan dengan persoalan lain. Misalnya, ketika ingin melakukan pembenahan secara menyeluruh. Itu lantaran kios di pasar tersebut dianggap seperti sudah menjadi hak milik para pedagang.

Menurutnya, itu terjadi karena pedagang yang menghuni kios silih berganti. Dari informasi yang diterima pihaknya, pedagang rata-rata menebus kios di situ dari tangan pemilik sebelumnya. 

“Terkadang bagi mereka, menebus kios itu dihitung sebagai investasi. Dalam ilmu investasi, dari tahun ke tahun nilainya akan selalu meningkat. Walaupun sebenarnya pasar itu kurang kunjungan,” jelasnya. “Belum lagi, mereka juga menghitung, jumlah retribusi yang dibayarkan selama setahun. Dijumlahkan ke nilai mereka menebus kios,” bandingnya.

Terlepas dari hal itu, Ridho menyatakan bahwa pembenahan tentu akan dilakukan. Meskipun tak diketahui kapan bakal bisa direalisasikan. “Kami masih mencari strategi dan menunggu, siapa tahu ada investor,” katanya. 

Untuk diketahui pembaca, luas kawasan Pasar Lama 2.400 meter persegi. Bentuk lahan seperti huruf L. Memanjang dari Jalan Perintis Kemerdekaan, hingga ke kawasan perempatan di batas jalan Gang Irian. 

Pasar yang secara admistratif bernama Pasar Abadi itu dihuni sebanyak lebih dari 250 kios atau toko, ditambah lapak-lapak.(war/az/dye)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Pertanyakan Konsistensi Dinas PUPR

Selasa, 23 April 2024 | 08:45 WIB
X