Banjarmasin Mulai Didatangi Kabut Tipis di Pagi Hari, Puncak Kemarau Baru Agustus

- Jumat, 26 Mei 2023 | 11:27 WIB
KABUT TIPIS: Kabut meliputi sebagian kawasan Sungai Andai, dan Banua Anyar, kemarin (25/5) pagi. Masyarakat diminta mewaspadai kebakaran hutan dan lahan di musim kemarau. BMKG memprediksi puncak musim kemarau terjadi bulan Agustus mendatang. | FOTO: WAHYU RAMADHAN/RADAR BANJARMASIN
KABUT TIPIS: Kabut meliputi sebagian kawasan Sungai Andai, dan Banua Anyar, kemarin (25/5) pagi. Masyarakat diminta mewaspadai kebakaran hutan dan lahan di musim kemarau. BMKG memprediksi puncak musim kemarau terjadi bulan Agustus mendatang. | FOTO: WAHYU RAMADHAN/RADAR BANJARMASIN

Musim kemarau tiba. Pagi hari, kabut tipis menyebar di sejumlah wilayah di Banjarmasin. Misalnya, di Kelurahan Sungai Andai, (25/5). Dari mana datangnya kabut itu? Apakah dari kebakaran hutan dan lahan? Belum ada yang mengetahui.

Namun, jajaran Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarmasin meminta agar masyarakat Kota Banjarmasin mewaspadai terjadinya kebakaran hutan dan lahan. Terlebih ketika memasuki musim kemarau.

Berdasarkan catatan BPBD Banjarmasin, berkaca pada data di tahun 2019 lalu, kebakaran hutan dan lahan biasa terjadi di kawasan atau daerah perbatasan. Antara Banjarmasin dan Kabupaten Barito Kuala (Batola), atau antara Banjarmasin dan Kabupaten Banjar. Seperti di Kelurahan Tanjung Pagar, Kelurahan Sungai Lulut, hingga Kelurahan Sungai Andai.

Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina mengatakan pihaknya sudah mengikuti rapat koordinasi (rakor) nasional terkait pengendalian karhutla. Kawasan yang berpotensi karhutla sudah dipetakan dalam rakor. 

“Baik itu lahan-lahan pertanian, lahan gambut atau lahan rawa yang kering,” ujarnya, kemarin.

Lalu, bagaimana dengan Kota Banjarmasin? Menurut Ibnu, Banjarmasin hanyalah wilayah yang terdampak dari adanya karhutla. “Kalau di Kota Banjarmasin, hampir-hampir tak ada potensi kebakaran lahan,” ucapnya.

Sederhananya, kabut asap yang datang hanyalah kiriman. Dari kawasan Kabupaten Barito Kuala, atau Kabupaten Banjar. “Termasuk juga dari Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng),” ucapnya.

Ibnu menilai walau ada kabut, masih belum ada asap di pagi hari. “Meskipun pagi hari tampak tidak cerah, tapi tak ada bau asap yang menyengat,” bandingnya. Namun, Ibnu tetap meminta warga Banjarmasin waspada terkait adanya aksi pembakaran lahan. Lantas, bagaimana antisipasinya? 

Ia bilang upaya itu mesti dilakukan bersama-sama dengan kabupaten dan kota lain. Pihaknya sudah menginstruksikan jajaran BPBD dan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Banjarmasin untuk bersiaga. Selain itu, juga diperlukan penyediaan masker. 

“Bukan untuk Covid-19. Tapi, supaya kita tidak terpapar Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA),” ucapnya. Koordinator Lapangan di BPBD Banjarmasin, M Hanafi menjelaskan pihaknya sudah mendapatkan edaran dari BPBD Kalsel. Bunyinya agar setiap kabupaten/kota bersiaga mencegah karhutla.

“Berdasarkan prediksi BMKG sedari bulan Mei hingga Agustus, sudah masuk musim kemarau. Bulan Agustus adalah puncaknya,” ungkapnya, kemarin petang. 

BPBD juga sudah menurunkan personel ke lapangan. “Melakukan kegiatan rutin untuk sosialisasi kebakaran hutan dan lahan di tiap kelurahan,” tuntasnya.(war/az/dye)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Rem Blong, Truk Solar Hantam Dua Rumah Warga

Kamis, 28 Maret 2024 | 19:00 WIB

Masalah Pendidikan Jadi Sorotan Ombudsman

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:50 WIB

Gempa 3,3 Magnitudo Guncang Kotabaru

Kamis, 28 Maret 2024 | 15:58 WIB

Januari hingga Maret, 7 Kebakaran di Balangan

Selasa, 26 Maret 2024 | 15:35 WIB
X