Momok Karhutla di Banjarbaru: Water Bombing Diharapkan, Buang Rokok Sembarangan Diharamkan

- Sabtu, 27 Mei 2023 | 12:37 WIB
TERBAKAR : Petugas Siaga Karhutla Kota Banjarbaru bersama relawan gabungan sedang berjibaku memadamkan api yang berkobar lahan gambut wilayah Guntung Manggis (FOTO: POLSEK LIANG ANGGANG UNTUK RADAR BANJARMASIN)
TERBAKAR : Petugas Siaga Karhutla Kota Banjarbaru bersama relawan gabungan sedang berjibaku memadamkan api yang berkobar lahan gambut wilayah Guntung Manggis (FOTO: POLSEK LIANG ANGGANG UNTUK RADAR BANJARMASIN)

 Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) yang belakangan terjadi sudah jadi momok bagi Kota Banjarbaru. Pasalnya, sejak akhir Maret 2023 tadi sudah terjadi belasan kasus kebakaran lahan di Ibu Kota Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) ini.

Terbaru, petugas siaga karhutla harus berjibaku memadamkan api yang membakar lahan rawa di Kota Idaman ini pada Kamis (25/5) kemarin. Tepatnya di wilayah Danau Carmin RT 24 RW 3, Kelurahan Guntung Manggis, Kecamatan Landasan Ulin.

Kapolsek Liang Anggang, Kompol Yuda Kumoro Pardede mengatakan, personilnya langsung mendatangi lokasi kebakaran kejadian setelah mendapatkan informasi tersebut. “Anggota Piket Polsek Liang Anggang dipimpin Pawas AKP Hadi Mulyono dan Babinkamtibmas Kelurahan Guntung Manggis Aipda Setiya Pramono mendatangi lokasi,” katanya.

Yuda Mengungkapkan, berdasarkan dari hasil pemantauan petugas di lapangan, kawasan yang terbakar merupakan lahan kosong, ditumbuhi tumbuhan liar, alang-lalang, pohon akasia dan galam. “Lahan yang terbakar lebih kurang 0,5 hektare dan itu merupakan lahan rawa,” ujarnya.

Meski sudah melakukan pendataan, Kapolsek menyebut bahwa pemilik lahan masih belum diketahui. “Dugaan sementara, kebakaran disebabkan faktor alam atau bukan unsur kesengajaan,” jelasnya.

Sementara itu, pemadaman dilakukan personil BPBD Banjarbaru bersama relawan gabungan. Dijelaskan Kepala Pelaksana BPBD Banjarbaru, Zaini Syahrani, pihaknya menurunkan empat empat jetshooter, satu pompa portable dan sembilan selang penyalur.

“Upaya pemadaman bersama relawan gabungan, lebih kurang selama tiga jam,” terangnya.

“Jika ditotal, hingga saat ini lahan kosong yang terbakar sudah seluas 18,7 hektare,” ungkapnya.

Lantas mengapa sampai sebanyak itu lahan yang terbakar? 

Terkait hal itu, Kepala Sub Bidang (Kasubid) Kedaruratan dan Logistik, BPBD Banjarbaru, Hari Wibowo menjelaskan, kondisi itu terjadi lantaran lokasi kebakaran yang sangat sulit dijangkau oleh petugas Siaga Karhutla.

“Rata-rata titik api itu berada di tengah dan jauh dari tepian jalan, makanya kami sulit untuk memadamkannya,” jelasnya.

Bukan tanpa alasan hal itu diungkapkan Hari, ia membeberkan bahwa rata-rata lahan yang terbakar ini jenis vegetasinya adalah tanah gambut. 

Hal itulah yang membuat unit tangki yang membawa air tidak bisa mendekati titik api. Pasalnya, jika dipaksakan, mobil tangki tersebut akan langsung amblas. “Jadi terpaksa kami dari tepi jalan saja. Itupun kami memerlukan 12 sampai 15 rol selang air, baru semprotan air menyentuh titik api,” bebernya.

Selain itu, maraknya kejadian karhutla ini juga salah satu dampak dari musim kemarau di Kota Banjarbaru. Berdasarkan informasi dari BMKG Stamet Syamsudin Noor, curah hujan di Kota Banjarbaru semakin berkurang. Bahkan di bulan Juni nanti, semakin sedikit.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Pertanyakan Konsistensi Dinas PUPR

Selasa, 23 April 2024 | 08:45 WIB

Kebakaran, Duit Sisa THR Ikut Hangus

Sabtu, 20 April 2024 | 09:15 WIB
X