Barito Putera gagal menambah poin untuk memepet Madura United di puncak klasemen Liga 1 2023/2024. Bayu Pradana dkk takluk di pekan ke-12 yang berlangsung di Stadion Gelora BJ Habibie (GBH) Parepare, Jumat (15/9) sore. Laskar Antasari harus mengakui keunggulan juara bertahan PSM Makassar di kandang lawan dengan skor 0-2.
Kekalahan di kandang PSM, tentu berpengaruh besar terhadap posisi Barito yang masih mengoleksi 20 poin. Posisi tim polesan Rahmad Darmawan yang tadinya di peringkat kedua, langsung digusur RANS Nusantara berkat membungkam tuan rumah Bali United dengan skor 1-2 tadi malam. RANS Nusantara sudah mengoleksi 22 poin.
Madura United yang unggul tiga poin dari Barito, juga berpotensi memperlebar poinnya jika menang di kandang Persebaya Surabaya, Minggu (17/9) besok. Bahkan, bila Persebaya dengan koleksi 18 poin malah bisa menang dari Madura United, mereka juga akan menyalip Laskar Antasari.
Tidak hanya Persebaya, Borneo FC (19 poin) dan PSIS (18 poin) juga berpotensi menggusur Barito untuk lebih anjlok ke posisi tengah klasemen. Dengan syarat Borneo FC menang di kandang PSS Sleman (17/9), dan PSIS menaklukkan tamunya Persis Surakarta pada petang ini (16/9).
Pada pertandingan kemarin, serangan balik PSM beberapa kali terus mengancam pertahanan Barito. Gol pertama PSM akhirnya tercipta melalui tendangan bebas pada menit 40. Tendangan bebas diberikan wasit setelah pemain Barito menjatuhkan pemain tuan rumah. Kenzo Nambu sebagai eksekutor sukses menggetarkan gawang Barito melalui plesing kerasnya.
Bahkan PSM hampir menggandakan keunggulan pada menit 45+1. Bola liar disambar pemain PSM, namun bola tendangannya masih mengenai mistar gawang.
Usai turun minum, Barito melakukan pergantian pemain. Mike Ott dimasukkan menggantikan Ilham Zusril Mahendra. Masuknya Mike Ott membuat permainan Barito jauh lebih baik dibandingkan babak pertama. Bahkan terlihat, Barito lebih seiring melakukan serangan ke daerah pertahanan PSM.
Hanya saja beberapa peluang belum bisa dimaksimalkan.
Menit 68, Rahmad Darmawan kembali menarik Bagus Kahfi digantikan Rizky Pora. Peluang emas Barito tercipta pada menit 87, ketika umpan crossing Murilo Mendes disambut Eksel menggunakan dada untuk diselesaikan Gustavo Tocantins. Namun, wasit garis langsung mengangkat bendera, karena menganggap bola dari dada Eksel sebagai umpan kepada Gustavo yang sudah berada dalam posisi offside. Gol tersebut dianulir wasit.
Wasit memberikan tambahan 5 menit dari waktu normal di penghujung laga. Tak bisa menyamakan kedudukan, Barito malah kebobolan lagi. Rasyid Bakri sukses menggetarkan gawang Barito melalui tendangan dari luar kotak penalti pada menit 93. Pertandingan pun berakhir dengan skor 0-2.
Dengan hasil ini, PSM naik ke peringkat tujuh dengan 18 poinnya. Dari 12 kali bertanding, tercatat PSM meraih lima kali kemenangan, tiga kali imbang, dan empat kali kalah.
Sedangkan Barito tetap dengan enam kali kemenangan, dua kali imbang, dan bertambah menjadi empat kali kalah.
Rahmad Darmawan menjelaskan bahwa permainan anak asuhnya dalam laga kali ini kurang berani menusuk ke depan. “Mereka terlalu mudah memainkan bola ke zona sendiri, sehingga beberapa momen memaksa untuk melakukan pelanggaran,” ungkap pelatih yang akrab disapa Coach RD tersebut.
Hal tersebut tersebut terbukti dengan satu gol yang tercipta melalui tendangan bebas lawan. “Terjadi kesalahan kita, terlalu banyak memberi mereka ruang,” tambahnya.
RD mengatakan sudah mencoba melakukan perbaikan di babak kedua. Secara permainan memang lebih baik. “Tapi tidak banyak peluang yang bisa dijadikan gol. Saya pikir hasil yang kurang baik, dan tentunya akan dievaluasi untuk pertandingan selanjutnya,” tegasnya.
Mewakili pemain, Ilham Zusril mengatakan bahwa laga kemarin akan menjadi pembelajaran bagi seluruh pemain. “Semoga saja kami bisa lebih baik lagi di partai selanjutnya,” harapnya.
Pelatih PSM Makassar, Bernardo Tavares berterima kasih kepada para suporter yang sudah datang memberikan dukungan kepada timnya. “Hal itu memberikan motivasi kepada pemain,” katanya.
Mengenai jalannya laga, ia mengaku cukup puas karena bisa mengalahkan Barito sebagai salah satu tim kuat dan bagus musim ini. “Dari sisi peluang pun kami banyak memilikinya sepanjang laga,” tuntasnya.
“Hasil yang di luar ekspektasi, karena kami berkeyakinan Barito bisa menang. Nyatanya di lapangan taktik tidak berjalan baik, terutama di babak pertama. Pertahanan PSM juga solid, dan counter attack mereka efektif”. (Dedy Sattardi – Ketum Bartman)
“Barito gagal memanfaatkan momentum di mana tuan rumah tampil tidak full team. Sepertinya libur lumayan panjang memengaruhi chemistry yang sempat solid selama 11 pekan”. (Tri Algazi – Bartman Sul Campo)
“Saat ketinggalan dan fokus menyerang, Barito justru kurang sabar dan gampang terpancing emosi. Akhirnya kesulitan untuk membongkar pertahanan PSM, dan gagal mencetak gol”. (Didin – Bartman Banteng). (radarbanjar)