Pembakal Desa Aluan Besar, Kecamatan Batu Benawa, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) Muhammad Syarifuddin menjadi korban penganiayaan. Ia ditinju di bagian mulut oleh warganya sendiri. Insiden ini membuat mulut pembakal berdarah, dan dilarikan ke IGD RSUD H Damanhuri Barabai, Kamis (14/9) malam.
Pelaku penganiayaan adalah Fahriadi. Keduanya memang punya hubungan pertemanan. Pembakal Syarifuddin bahkan menjadi jaminan di tempat pelaku bekerja. “Pelaku ini didaftarkan kerja oleh pembakal di proyek kolam regulasi Barabai yang dikerjakan PT Adhi Karya. Tapi, sudah beberapa bulan bekerja, pelaku justru bikin masalah,” kata warga setempat, Abdurahman, Jumat (15/9).
Abdurahman menceritakan bahwa Fahriadi diduga beberapa kali melakukan pencurian di tempat kerja. Penanggung jawab proyek di PT Adhi Karya menceritakan hal ini ke Pembakal Syarifuddin. “Setelah menerima laporan tersebut, pembakal kemudian menghubungi pelaku untuk meminta klarifikasi adanya laporan tersebut,” tambahnya.
Setelah menyampaikan hasil laporan itu, pelaku dan pembakal membuat janji bertemu di kolam regulasi. “Menurut pembakal, pelaku merasa tidak dibela oleh dirinya. Lalu saat di jalan ke kolam regulasi, pelaku langsung memukul korban (pembakal, red),” jelasnya.
Kapolsek Batu Benawa, Ipda Suradi membenarkan adanya peristiwa pemukulan tersebut. “Iya betul,” jelasnya, melalui pesan WhatsApp.
Ipda Suradi mengatakan pascakejadian tersebut, personel juga langsung mendatangi pembakal ke IGD. “Hingga saat ini, memang belum ada laporan resmi ke pihak kepolisian. Namun, kami terlebih dulu berinisiatif mendatangi pelaku karena sama-sama orang Aluan Besar. Tapi, pelaku sedang tidak berada di rumahnya,” jelasnya.
Ipda Suradi mengatakan bila sudah ada laporan resmi ke Polsek atau Polres, mereka siap untuk melakukan tindakan kepada pelaku.(mal/gr/dye)