Aksi pencurian penutup lubang drainase kembali terjadi. Menyisakan lubang-lubang menganga yang membahayakan pengguna jalan.
***
BANJARMASIN – Di kawasan RT 2 Kuin Cerucuk, Banjarmasin Barat, tiga penutup lubang drainase dari besi itu raib. Warga setempat, Masliah mengaku baru mengetahuinya (15/9) pagi. Dia bilang, ini bukan kejadian yang pertama. Pernah pula terjadi di RT 8.
“Dulu, di ujung (RT 8) juga banyak penutup drainase yang hilang. Tapi sudah diperbaiki,” ujarnya. “Sekarang, eh malah di sini yang hilang,” keluhnya. Jarak antara ketiga lubang drainase itu berdekatan. Diperkirakan, ketiganya hilang berbarengan.
“Langsung ketiga-tiganya. Karena sebelumnya masih ada,” kata ketua rukun tetangga, Sudianor. Ia pun membenarkan, ini yang kesekian kalinya penutup-penutup drainase di lingkungan itu hilang. “Tidak hanya sekali, sudah berkali-kali. Tapi, tidak sekaligus tiga buah seperti ini,” tambahnya. Sudianor memperkirakan, pencurian itu terjadi tengah malam atau dini hari. “Sekitar pukul 02.00 sampai pukul 03.00 Wita mereka beraksi,” duganya.
Menindaklanjutinya, ketua RT sudah melaporkan peristiwa ini ke kantor lurah. “Kelurahan sudah memantau. Warga juga telah memasang plang peringatan agar pengendara lebih berhati-hati,” ujarnya. Di atas lubang yang menganga itu dipasang penanda. Seperti tongkat kayu dan rambu yang tak terpakai. Sudianor berharap Pemko Banjarmasin bisa segera memasang penutup drainase yang baru. Agar tak sampai ada pengendara atau pejalan kaki yang celaka.
“Kondisi ini cukup menganggu lalu lintas. Jangan dibiarkan lama-lama,” tekannya. “Kami khawatir kalau-kalau jatuh korban, mengingat banyak sekali masyarakat yang melintas di kawasan ini,” tutupnya.
Radar Banjarmasin mengonfirmasi persoalan ini ke Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Banjarmasin, Thomas Sigit Mugiarto. Namun hingga berita ini diturunkan Thomas belum memberikan tanggapan. Kasus ini pencurian penutup drainase ini terus berulang. Catatan Radar Banjarmasin, pencurian ini pernah terjadi di semua kecamatan.
Tahun 2020 lalu, ada sepuluh buah penutup lubang drainase yang raib. Rinciannya, di Kuin Cerucuk ada empat buah dan di Kuin Utara ada enam buah.
Selanjutnya pada 2021, penutup drainase di kawasan Jalan S Parman yang raib. Kemudian 2022, tepatnya bulan Oktober, penutup drainase di seberang pintu gerbang SMAN 7 Banjarmasin hilang. Maling ini sungguh nekat. Mengingat itu kawasan rumah dinas Wali Kota Banjarmasin. Di Jalan Dharma Praja tersebut, total ada tujuh penutup drainase yang dicuri. Jika tidak ada perlakuan khusus dari PUPR, bukan tak mungkin pencurian ini akan terus berulang. (war/az/fud)