Salah satunya melancarkan kampanye anti kekerasan ke sekolah-sekolah.
“Sekitar lima sampai sepuluh menit kami sampaikan sosialisasi saat upacara bendera,” kata Kepala DP3A Banjarmasin, M Ramadhan, kemarin (17/9).
Menurutnya, edukasi penting untuk mencegah agar kasus kekerasan tidak berulang apalagi meluas.
Ramadhan menekankan, kasus kekerasan yang menimpa perempuan dan anak dipicu oleh banyak faktor. Dari pergaulan bebas, faktor ekonomi, dan kurangnya pendidikan. “Kami takkan tinggal diam. Kami akan terus gencarkan edukasi,” tekannya.
Apa langkah lainnya? Dibeberkannya, DP3A telah menjalin MoU atau kerja sama dengan Dinas Pendidikan (Disdik) dan Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Masyarakat (DPPKBPM).
“Terkait program Sekolah Siaga Kependudukan. Di situ, kami memberikan pemahaman kepada pelajar, tentang apa saja jenis kekerasan terhadap anak dan perempuan,” tuntasnya. (war/az/fud)