Kursi taman di sepanjang Jalan Panglima Batur diduga sering dijadikan tempat mesum. Adanya laporan itu, Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim) Banjarbaru pun mencabutnya.
Kabid Sarana dan Utilitas di Disperkim Kota Banjarbaru, Anwar Delmi mengatakan, pencabutan kursi itu dilakukan sejak dua bulan yang lalu. “Ada sembilan kursi yang kami cabut,” katanya.
Pria akrab disapa Avix itu menegaskan, kursi-kursi taman di jalur pedestrian itu mestinya berfungsi sebagai tempat beristirahat bagi warga atau pejalan kaki.
Namun belakangan, pihaknya sering mendapat laporan bahkan melihat langsung bahwa kursi berbahan besi dan kayu ulin itu sering jadi tempat mesum. “Pokoknya ketika sudah di atas jam 10 malam, pasti ada yang berduaan bahkan mesum di sana. Saya melihat sendiri,” ungkapnya.
Karena alasan itulah pihaknya terpaksa melakukan pencabutan kursi tersebut. “Daripada membawa mudarat, lebih baik kami cabut kursinya,” tegas Avix.
Diakuinya, aktivitas negatif terjadi karena penerangan di sembilan titik kursi itu minim. Lampu PJU yang dipasang di sana terhalang oleh rimbunnya pohon-pohon. “Apalagi di depan SMP Negeri 2 Banjarbaru itu, di sana yang paling sering jadi sorotan,” bebernya.
Kendati demikian, Avix menuturkan bahwa pencabutan itu sifatnya hanya sementara, rencananya di sepanjang jalan Panglima Batur akan dipasang lampu taman sebagai penerangan tambahan. “Setelah dipasangi lampu, kursi akan dipasang kembali,” tuturnya.
Terpisah, Kasi Opsdal Satpol-PP Kota Banjarbaru, Yato Hidayat mengungkapkan, pihaknya juga sering melihat bahkan menegur langsung para oknum remaja yang mesum di kursi taman. “Rata-rata memang terjadi di atas pukul 10 malam,”
Bahkan, Yanto mengaku tidak segan meminta para remaja itu pulang ke rumahnya masing-masing. “Kami sangat mendukung keputusan Disperkim ini, karena faktor penerangan memang jadi penyebab utama kenapa kursi-kursi itu sering jadi tempat mesum,” pungkasnya. (zkr/yn/ris)