Wali Kota Banjarbaru, Aditya Mufti Ariffin bersama sejumlah kepala SKPD beberapa hari ini berkunjung ke Inggris. Bukan jalan-jalan. Tapi tengah menjajaki kerja sama dengan sejumlah sekolah dan kampus yang ada di sana.
Dari foto yang diterima Radar Banjarmasin, kepala SKPD yang mendampingi wali kota yakni Kepala Dinas Pendidikan Banjarbaru Dedy Sutoyo, Kepala BKPP Gustafa Yandi, Kepala BPKAD Jainudin, Kepala BPPRD Kemas Akhmad Rudi Indrajaya dan Kepala Bappeda M Kanafi.
Saat dihubungi, Kepala BKPP Banjarbaru, Gustafa Yandi mengatakan, keberangkatan mereka di inggris untuk memuluskan program kerja sama dengan St. Andrews College Cambridge University. “Kunjungan kami ini resmi dan dapat izin dari Kemendagri dan Kemenlu RI,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Disdik Banjarbaru, Dedy Sutoyo mengungkapkan, ada beberapa hal yang didapatkan dalam kunjungan mereka di Inggris. “Tapi untuk lengkapnya nanti ketika sudah di Banjarbaru, kami sampaikan,” ungkapnya.
Ia mengungkapkan, setelah dari Inggris, mereka kemarin (25/9) melanjutkan kunjungan ke Cikarang, Bekasi, Jawa Barat. “Kami bertemu Mister Kobi di Cikarang. Kita dapat tawaran bikin SMK Industri. Mudah-mudahan berhasil. Ada SMK Industri di Banjarbaru,” ungkapnya.
Mister Kobi yang dimaksud Dedy yakni Yoshihiro Kobi. Bos PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk. Namun ia belum mau mengungkap bagaimana sistem kerja sama pembangunan SMK ini. Dedy berjanji akan menyampaikannya ketika sudah pulang pada Kamis (28/9) nanti.
Sisi lain, Wali Kota Banjarbaru Aditya mengungkapkan, selama di Inggris mereka sudah menggelar rapat dengan perwakilan Andrew’s College di Kota Cambridge, Jumat (22/9) tadi. “Ada beberapa kesepakatan yang terjalin melalui rapat ini,” ucap Aditya, saat dihubungi melalui via telepon.
Ditanya terkait kesepakatan apa saja yang terjalin, Aditya mengaku fokus pada peningkatan sektor pendidikan di Kota Idaman. Khususnya gagasan inovasi terjalinnya kerja sama pendidikan dan pendalaman informasi berkaitan bea siswa guru dan murid.
“Beberapa di antaranya juga peningkatan potensi bahasa Inggris di sekolah, dan kerja sama sekolah, setahun di Banjarbaru dan dua tahun di Inggris,” terang Aditya.
Program yang terfokus pada peningkatan kemampuan bahasa Inggris bagi guru, tenaga kependidikan hingga para pelajar ini memang telah lama digadang-gadang Aditya. Selain di Kota Cambridge, kerja sama juga dijalin Pemerintah Kota Banjarbaru di Kota Birmingham.
Ditegaskan Aditya, sektor pendidikan di Banjarbaru menjadi salah satu dimensi yang sangat melekat dan selalu disematkan sebagai wajah kota. Sehingga, diakuinya melalui program ke depannya tenaga pendidik dan pelajar di Banjarbaru dapat fasih berbahasa Inggris. “Kita ingin meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Banjarbaru, khususnya para generasi muda sehingga memiliki daya saing karena mereka akan memiliki sertifikasi sekolah internasional,” tandasnya. (zkr/yn/ris)