Melihat Wisata Air Panas Danom Layong yang Kini Perlu Inovasi

- Rabu, 15 Juni 2022 | 11:20 WIB
PERLU INOVASI: Keberadaan Wisata Kolam Air Panas Danom Layong di Kelurahan Long Kali ini perlu didukung inovasinya.
PERLU INOVASI: Keberadaan Wisata Kolam Air Panas Danom Layong di Kelurahan Long Kali ini perlu didukung inovasinya.

TANA PASER - Wisata pemandian kolam Air Panas Danom Layong di Kelurahan Long Kali ini sejak 2009 sudah berdiri. Namun lima tahun belakangan sudah mulai sepi peminat. 

Meskipun erdapat dua kolam, yang awalnya hanya terdapat 1 kolam air panas yang cukup luas dengan banguan cor dipinggirannya dan ditambah bangunan jembatan kayu mengelilingi kolam. 

Pada 2014 digali kolam kedua, yang juga terdapat sumber panasnya, dengan bangunan cukup menarik, layaknya seperti kolam renang modern, dengan bangunan cor dilapisi keramik dipinggiran kolam.

Jika melihat air tersebut, airnya jernih namun terlihat hitam, karena dasar kolam yang berlumpur, dan banyak tumpukan berwana putih mengambang diatas air yang disebut dengan belerang.

Camat Long Kali Pujiono mengatakan, demi menunjang inovasi kemajuan wisata, perlu dukungan dari berbagai pihak, diantaranya perusahaan-perusahaan besar yang beroperasi di Kabupaten Paser.

"Sebenarnya perlu dukungan dari seluruh pihak terutama para investor yang beroperasi di Kecamatan Long Kali," Kata Pujiono, Rabu (15/6). 

Dengan adanya dukungan penuh, kolam ini akan kembali ramai seperti di awal buka dulu. Danom layong yang diartikan dalam bahasa suku Paser berarti Air Panas. 

Tak hanya sekedar berkunjung, banyak wisatawan datang juga ingin berobat, karena airnya yang dipercayai masyarakat dapat mengobati penyakit kulit.

Lokasi kolam ini berada di lahan gambut, tak heran jika menuju kolam air panas, melewati jembatan kayu yang telah dibangun. Tapi di lokasi juga banyak tumpukan batuan besar.

Sarana pendukung telah dibangun pengelola, seperti musala, Gazebo, toilet, dan juga terdapat panggung. Pengelola kolam Heri mengatakan panggung dibangun, sebagai hiburan pengunjung, jika di waktu tertentu digelar acara musik. 

Heri mengatakan sejak masyarakat sekitar mengetahui adanya sumber air panas tersebut,  kolam air panas tersebut dijadikan wisata yang dibangun pemerintah. 

"Pengunjung sempat ramai periode 2010, pernah sampai laku 3.000 tiket masuk, sampai dari luar daerah. Sempat juga turis asing sempat berkunjung," kenangnya. 

Sepinya pengunjung saat ini, diakuinya karena beberapa faktor, diantaranya akses jalan yang telah rusak sehingga sulit dilewati dan bangunan pendukung seperti jembatan juga mulai rusak.

Sejak 2009  sampai 5 tahun ke depannya masih ramai. Setelahnya sampai sekarang mulai berkurung, selain akses jalan yang telah rusak, juga tidak ada perawatan untuk bangunan pendukung yang ada, karena sudah banyak yang rusak. 

Halaman:

Editor: Wawan-Wawan Lastiawan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Camat Samboja Barat Tepis Isu Dugaan Pungli PTSL

Kamis, 25 April 2024 | 18:44 WIB

Sembilan Ribu Anak di PPU Diberi Seragam Gratis

Kamis, 25 April 2024 | 18:00 WIB

Pemkot Balikpapan Didesak Fasilitasi Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 10:00 WIB

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB
X