Menekan Emisi PLTU dengan Pemanfaatan Limbah Kayu

- Selasa, 13 Desember 2022 | 19:39 WIB
Manajamen PT PLN (Persero) dan DLH Kota Balikpapan menyaksikan proses pencampuran woodchips dengan batu bara di PLTU Teluk Balikpapan, Senin (12/12) siang. Lewat co-firing, PLN berusaha mengurangi emisi pembangkit listrik tenaga uap (PLTU).
Manajamen PT PLN (Persero) dan DLH Kota Balikpapan menyaksikan proses pencampuran woodchips dengan batu bara di PLTU Teluk Balikpapan, Senin (12/12) siang. Lewat co-firing, PLN berusaha mengurangi emisi pembangkit listrik tenaga uap (PLTU).

BALIKPAPAN-PT PLN (Persero) gencar menerapkan teknologi substitusi baru bara dengan biomassa ( co-firing) untuk bahan bakar pembangkit listrik tenaga uap (PLTU). Di Balikpapan, PLN memanfaatkan limbah kayu dari Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Manggar untuk diolah menjadi woodchips sebelum dicampur dengan batu bara sebagai bahan bakar di PLTU Teluk Balikpapan.

Teknologi Co-firing atau subtitusi batu bara dengan biomassa ini menjadi bukti nyata transformasi PLN dalam mendukung pemerintah menekan emisi karbon dan mempercepat pemenuhan bauran energi baru terbarukan (EBT) 23 persen pada 2025 serta mencapai target Net Zero Emission pada tahun 2060.

General Manager PT PLN UIKL Kalimantan, Abdul Salam Nganro mengatakan, PLTU Teluk Balikpapan menjadi pembangkit ke-35 atau penutup yang menjalankan program co-firing pada tahun ini. Perseroan, kata Abdul Salam, menargetkan 52 unit PLTU bakal menjalankan program ini hingga 2023 mendatang.

“Tahun ini target 35 unit PLTU sudah tercapai, ditutup dengan komersialisasi Co-firing di PLTU Teluk Balikpapan,” kata dia selepas Go Live Komersialisasi Co-firing di PLTU Teluk Balikpapan 2x110 MW, Senin (12/12).

Pada tahun ini, teknologi co-firing yang diterapkan di 35 PLTU  membutuhan biomassa 450 ribu ton dan dapat menekan emisi CO2 340 ribu ton CO2.

Jumlah ini akan meningkat lima kali lipat pada tahun depan, PLN memerlukan 2,2 juta ton biomassa. Kebutuhan biomassa akan terus meningkat hingga 10,2 juta ton pada 2025 sehingga dapat menekan emisi karbon sebesar 11 juta ton CO2 dan gas rumah kaca setiap tahunnya.

Tak hanya menekan emisi, Abdul Salam mengatakan, pemanfaatan limbah kayu menjadi woodchips diharapkan mampu menjadi salah satu solusi, mengurai persoalan sampah di Kota Beriman, Balikpapan. Sebab untuk saat ini, kebutuhan woodchips dipasok dari TPA Manggar yang ada di Balikpapan Timur dengan harga beli maksimal sama dengan harga batu bara.

Selain mengurangi sampah, pemanfaatan limbah kayu ini juga diyakini mampu membuka lapangan pekerjaan baru. “Tentu saja butuh tenaga tambahan untuk mengolah limbah kayu ini. Ini bisa menjadi lapangan pekerjaan bagi warga sekitar,” kata dia. 

Manager PT PLN UPDK Balikpapan Otniel Marrung menambahkan, penggunaan limbah kayu pada co-firing sudah terlebih dahulu menjalani pengujian dari PLN Litbang. Komposisi campuran 97 persen batu bara dan 3 persen woodchips, disebut dia juga aman bagi boiler yang ada di PLTU Teluk Balikpapan.

Ke depan, komposisi biomassa dalam hal ini woodchips bisa saja terus ditingkatkan. “Sambil berjalan nanti bisa saja ditingkatkan 5-10 persen,” kata Otniel.

Dirinya meneruskan, selain memanfaatkan limbah kayu dari TPA Manggar untuk bahan woodchips, PLN juga tengah menjajaki kemungkinan kerjasama dengan kelompok masyarakat dalam penyediaan bahan baku woodchips. Ini sebut dia juga agar perekonomian warga ikut bertumbuh.

Tak hanya kerjasama dengan kelompok masyarakat, pemanfaatan lahan tidur milik warga untuk mensuplai keperluan kayu juga jadi opsi yang dipertimbangkan. Skema yang bisa dijalankan, kata dia adalah PLN menyediakan bibit, warga menanam dan merawat lalu hasilnya kembali dijual ke PLN. “Ini juga nanti akan dibahas lebih lanjut dengan Dinas Lingkungan Hidup Kota Balikpapan,” ujar dia.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Balikpapan, Sudirman Djayaleksana, menyebut Pemkot Balikpapan mendukung penuh co-firing garapan PT PLN. Tak hanya mengurangi membantu sampah organik, lewat program ini, sampah kayu bisa dimanfaatkan.

“Jadi sampah tidak hanya berkurang, tapi lebih dari itu bisa bermanfaat dan punya nilai ekonomis,” jelas dia. (hul)

Editor: Wawan-Wawan Lastiawan

Tags

Rekomendasi

Terkini

PLN dan PWI Kalteng Gelar Donor Darah

Kamis, 29 Februari 2024 | 10:23 WIB
X