Nakhoda dan Pegawai Pelindo Diperiksa

- Selasa, 30 April 2019 | 14:39 WIB

SAMARINDA. Pilar utama Jembatan Mahakam kembali ditabrak untuk kesekian kalinya. Hal ini menjadi perhatian serius, karena kejadian serupa terus terulang. Kondisi ini dikhawatirkan dapat mengancam konstruksi jembatan. Apalagi ganti rugi kerusakan pada kejadian sebelumnya juga belum ada titik terang.
Menyelidiki apa yang menyebabkan kembali tertabraknya pilar jembatan itu, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Samarinda, melakukan serangkaian pemeriksaan. Tiga orang diperiksa dalam kasus ini: Rayanto (45), Nakhoda Tugboat (TB) Capricorn 126; Saharuddin (40), Nakhoda TB Herlin 2 yang bertugas sebagai asis.
Satu orang lainnya yang juga diperiksa KSOP adalah pegawai PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) IV yang mana bertugas mengawal kapal pemanduan ketika melintasi kolong Jembatan Mahakam.
Proses pemeriksaan ketiga orang yang berkaitan langsung dengan kejadian itu pun masih dilakukan KSOP hingga, kemarin (29/4).
"Kami masih melakukan pemeriksaan untuk memastikan di mana letak kesalahannya. Karena jangan sampai kejadian seperti itu terulang kembali," kata Kepala KSOP Kelas II Samarinda, Dwi Yanto, melalui PH Kepala KSOP, Ilham.
Tim gabungan KSOP dan Dinas PUPR Kaltim sendiri sudah mendatangi pilar jembatan yang tertabrak.
"Bukan pilar yang tertabrak, tapi fender. Namun masih diteliti apakah itu bekas tabrakan yang sebelumnya atau yang baru terjadi kemarin," kata Ilham.
Sementara itu, General Manager (GM) PT Pelindo IV, Suherman mengatakan belum bisa memberikan informasi banyak karena pihaknya tengah menunggu hasil investigasi KSOP.
"Kita kan tidak tahu siapa yang salah. Pandu tugasnya hanya melakukan pemanduan. Kita tidak tahu apakah tugboat yang menarik atau bagimana," kata Suherman.
Lanjut Suherman, tentunya pemeriksaan pada pandu yang bertugas ketika itu juga akan dilakukan Pelindo.
"Tapi kita lihat dulu hasil dari KSOP. Kita masih menunggu," tandasnya.
Sebelumnya, suara gemuruh disertai getaran dirasakan pengguna jalan yang melintas di Jembatan Mahakam, Minggu (28/4) pukul 07.00 Wita.
Meski tak sampai membuat pengguna jalan panik, tapi peristiwa itu sempat membuat lalu lintas kendaraan di atas jembatan sempat terhenti dikarenakan banyak pengguna jalan yang ingin mengetahui apa yang terjadi.
Benturan yang menimbulkan suara itu rupanya bersumber dari kolong jembatan, yang disebabkan gesekan tongkang bermuatan ribuan kubik kayu sengon dengan pilar tiga Jembatan Mahakam dari arah kota.
Gesekan itu bahkan menimbulkan kepulan asap putih seperti yang terlihat pada rekaman video amatir berdurasi 58 detik, yang diunggah di media sosial (medsos) oleh salah seorang netizen dari balkon Hotel Harris.
Peristiwa itupun menambah daftar kapal yang menabrak pilar dan fender Jembatan Mahakam yang dikhawatirkan dapat tencam runtuh karena ganti rugi dua peristiwa serupa yang terjadi Februari dan Agustus 2018 lalu tak kunjung jelas hingga saat ini.
Tertabraknya pilar jembatan pertama di Kota Tepian yang kembali terjadi itu dilakukam Tongkang Indo Sukses 25, yang ditarik Tugboat (TB) Capricorn 126. TB Capricorn juga merupakan kapal penarik tongkang yang menghantam fender Jembatan Mahakam Februari 2018.
Dari rekaman video amatir itu jelas terlihat Tongkang Indo Sukses 25 tersangkut di pilar ke tiga dengan posisi miring. Meski lambung tongkang sebelah kiri sudah menempel pada pilar jembatan, tapi TB Capricorn tetap menariknya secara paksa sehingga menimbulkan gesekan dan menyebabkan luka pada pondasi pilar jembatan.
Dalam video itu juga terlihat tugboat lainnya yang bertugas sebagai kapal pandu yang berada di belakang Tongkang Indo Sukses 25 berusaha mengejar. Kapal yang bertugas sebagai asist membantu kapal lain melintas di kolong Jembatan Mahakam itu diduga tidak menyelesaikam tugasnya yang seharusnya tetap mendorong tongkang hingga benar-benar melewati kolong jembatan. (oke/nha)

Editor: rusli-Admin Sapos

Rekomendasi

Terkini

Safari Ramadan Kukar, Serahkan Manfaat JKM

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:29 WIB
X