Pasien Covid-19 Kembali Berulah, Diisolasi di Ruang Berteralis

- Selasa, 5 Mei 2020 | 22:54 WIB

SAMARINDA KOTA. Pasien Covid-19 dengan kode SMD8 seperti tak ada habisnya membuat kehebohan. Setelah sebelumnya mengamuk di RSUD AW Sjahranie pada 8 April 2020 lalu, kini SMD8 kembali berulah dengan membuat keresahan di lingkungan RSUD IA Moeis dimana dirinya diisolasi.

SMD8 atau pasien positif korona berinisial N (35), warga Jalan Pemuda 2, Kelurahan Temindung Permai, Kecamatan Sungai Pinang, mengamuk di ruang isolasi RSUD IA Moeis. Dari informasi, N memukul salah seorang petugas jaga rumah sakit yang tengah bertugas di ruang isolasi. Hal ini membuat takut para perawat di ruangan tersebut.

Kontan saja, tindakan yang dilakukan N kepada salah satu karyawan rumah sakit ini berbuntut panjang. Pihak rumah sakit akhirnya melapor kepada tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Samarinda, Minggu (3/5).

Sekitar pukul 09.00 Wita, tim yang terdiri dari BPBD, Dinas Kesehatan Kota dan unsur TNI-Polri tiba di rumah sakit untuk melihat kondisi yang bersangkutan. Saat menjalani perawatan di RSUD IA Moeis, N memang sering meminta pulang dan diduga mengalami depresi karena terinfeksi Covid-19. Selang satu jam melakukan pembicaraan baik dengan pihak rumah sakit maupun N, petugas yang mengenakan alat pelindung diri (APD) lengkap segera membawa N.

“Atas permintaan pihak rumah sakit dan juga Dinas Kesehatan Kota kami melakukan penjemputan terhadap N. Alhamdulillah hasil pendekatan, N cukup kooperatif dan mau dievakuasi,” terang Sekretaris BPBD Kota Samarinda Hendra AH.

Proses evakuasi berjalan singkat. N yang sejak awal ditemani istrinya F, menaiki mobil ambulans yang telah disiapkan dengan pengawalan ketat. Beberapa barang bawaan seperti pakaian juga dimasukkan ke ambulans.
Ditambahkan Hendra, proses penjemputan dan pemindahan N bukan kali pertama dilakukan. Pada 11 April 2020 lalu, N dijemput tim gugus tugas di kediamannya setelah memaksa pulang dari RSUD AW Sjahranie.

Hasil negosiasi saat itu, N mau dievakuasi jika istrinya F ikut mendampinginya. Syarat ini disetujui tim saat itu dan selanjutnya N dipindahkan ke ruang isolasi RSUD IA Moeis. Selang sepekan berada di ruang isolasi RSUD IA Moes atau tepatnya18 April 2020, N kembali berulah dengan berteriak sehingga mengganggu pasien lain.

“Kemungkinan besar N ini mengalami depresi selama menyandang positif korona dan istrinya pun sudah tidak tahu lagi cara menenangkan suaminya ini,” ungkap Hendra.

Dikonfirmasi terpisah, Plt Kepala Dinkes Samarinda Ismed Kusasih mengungkapkan, pasien N selanjutnya akan ditempatkan di ruang isolasi RS Karantina Covid-19 Gedung Bapelkes Kaltim Jalan Wolter Monginsidi Kecamatan Samarinda Ulu. “N selanjutkan menempati ruang mes kedua sisi sebelah kanan. Di ruang khusus ini dilengkapi jeruji besi di jendela dan jeruji besi di jendela pintu,” ungkap Ismed.

Seelanjutnya, kata Ismed, pihaknya akan melakukan assessment ulang terhadap N. Pihak Dinkes juga akan melakukan tes kejiwaan pada N. “Psikolog kami siapkan di RS karantina dan jika perlu kami akan menyiapkan psikiater untuk memeriksa kondisi kejiwaaannya,” pungkas Ismed. (kis/nin)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Penerimaan Polri Ada Jalur Kompetensi

Jumat, 19 April 2024 | 14:00 WIB

Warga Balikpapan Diimbau Waspada DBD

Jumat, 19 April 2024 | 13:30 WIB

Kubar Mulai Terapkan QR Code pada Pembelian BBM

Jumat, 19 April 2024 | 13:00 WIB

Jatah Perbaikan Jalan Belum Jelas

Jumat, 19 April 2024 | 12:30 WIB

Manajemen Mal Dianggap Abaikan Keselamatan

Jumat, 19 April 2024 | 08:25 WIB

Korban Diseruduk Mobil Meninggal Dunia

Jumat, 19 April 2024 | 08:24 WIB

Mulai Sesak..!! 60 Ribu Pendatang Serbu Balikpapan

Jumat, 19 April 2024 | 08:19 WIB
X