Progres Jembatan Kanaan 50 Persen

- Senin, 11 Oktober 2021 | 10:32 WIB
PROYEK: Kontraktormerakit material baja sebagai bahan utama pembangunan jembatan RT 7 Kanaan.
PROYEK: Kontraktormerakit material baja sebagai bahan utama pembangunan jembatan RT 7 Kanaan.

BONTANG – Jembatan penghubung RT 7 Kanaan dengan RT 21, Kelurahan Gunung Telihan dalam proses pembangunan. Lokasinya berada di samping bangunan Puskesmas Bontang Barat.

Kasi Pengendalian dan Pemanfaatan Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota (PUPRK) Bontang Hadi mengatakan, progres saat ini mencapai 50 persen. Capaian pengerjaan ini masih surplus dari target yang dicanangkan oleh kontraktor.

“Progresnya plus 14 persen,” kata Hadi. Material baja untuk badan jalan jembatan telah tiba sejak dua pekan lalu. Semula kontraktor memesan material ini dari Surabaya. Saat ini kontraktor tinggal merakit. Kemudian dilakukan pengecoran. “Target pengecoran pekan ini,” ucapnya.

Disinggung mengenai kondisi cuaca, ia menilai tidak berpengaruh lagi dalam proses pengerjaan. Pasalnya, fondasi jembatan telah terbangun sebelumnya, sehingga praktis pengerjaan menyisakan di bagian daratan.

“Saat ini tinggal pengerjaan mayornya yakni perakitan baja untuk konstruksi badan jembatan. Kalau sudah terakit tinggal dicor,” tutur dia.

Ia pun optimistis pengerjaan ini mampu diselesaikan sebelum durasi kontrak berakhir. Tepatnya pada 23 Desember mendatang. Bentang panjang konstruksi jembatan disebutkannya tidak simetris. Menyesuaikan luasan lahan yang ada.

Di sisi kiri panjang hanya 13 meter tetapi sisi satunya menjadi 15 meter. Dengan lebar 5,5 meter. “Memang harus spesifik betul kalau masalah ini,” ucap pria yang menjadi Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) ini.

Pengerjaan ini melibatkan warga di dua RT tersebut. Artinya memberdayakan tenaga lokal. Pihaknya menjelaskan, untuk pemasangan besi memakai tenaga kerja di RT 21 Gunung Telihan. Sementara pemasangan batu dan bronjong memakai pekerja dari RT 7 Kanaan.

Infrastruktur ini sebelumnya masuk proyek pengerjaan di 2014. Namun, terhenti kala itu, sehingga pemenang lelang dikenakan pinalti atau blacklist.

“Benar sempat berhenti. Dulu hanya memasang satu abutmen saja yang dari arah puskesmas. Tetapi tahun ini dilanjutkan lagi,” sebutnya.

Semula konsep jembatan ialah memakai baja ringan. Akan tetapi, saat ini berubah menjadi grader atau baja. Anggaran yang dikucurkan untuk pembangunan ini mencapai Rp 2,5 miliar. Bersumber dari APBD Bontang 2021.

Pemenang pun mengajukan penawaran menjadi Rp 2,3 miliar. Pengerjaan ini dilakukan oleh CV Elza Jaya Prima. Pengerjaan sudah berlangsung sejak 12 Juni. (*/ak/kri/k16)




 

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Arus Balik Lewat Laut di Samarinda Menurun

Selasa, 16 April 2024 | 18:07 WIB

Drainase di Jalan Juanda Dikerjakan Bertahap

Selasa, 16 April 2024 | 18:00 WIB

Rp 11 M untuk Perbaikan Jalan Sungai Buntu

Selasa, 16 April 2024 | 17:15 WIB

Arus Balik Lewat Laut di Samarinda Menurun

Selasa, 16 April 2024 | 17:00 WIB

Di Kutai Barat, Pertalite Lebih Mahal dari Pertamax

Selasa, 16 April 2024 | 16:30 WIB

BKPSDM Balikpapan Pantau Hari Pertama Kerja

Selasa, 16 April 2024 | 15:00 WIB

Tim Respons Brimob Padamkan Karhutla

Selasa, 16 April 2024 | 12:15 WIB
X