TANJUNG SELOR – Pasca groundbreaking Kawasan Industri Hijau Indonesia (KIHI) yang sebelumnya dikenal dengan Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional (KIPI) Tanah Kuning-Mangkupadi, Kecamatan Tanjung Palas Timur, Kabupaten Bulungan.
Disinyalir pasca groundbreaking oleh Presiden RI Joko Widodo, pada Desember 2021 lalu, progres pembangunan terkesan lamban. Hal itupun dibantah Gubernur Kaltara Zainal Arifin Paliwang. Pasalnya, sebab selama ini pihaknya terus memantau pembangunan tersebut. Bahkan, beberapa kendala juga dilaporkan sehingga bisa dicarikan solusi bersama Pemprov Kaltara.
“Bukan lambat, tetapi memang ada beberapa hal yang berproses. Memang butuh waktu dalam proses pembangunannya,” ujar Zainal, belum lama ini.
Ia mengakui, akses untuk memasukan alat berat dan material bahan baku pembangunan cukup sulit. Perlu ada solusi untuk hal ini. Terlebih, sejumlah bahan baku atau material tidak bisa diangkut melalui jalur darat. Dibutuhkan pelabuhan bongkar muat khusus di Tanah Kuning - Mangkupadi.
Mengingat, saat ini belum ada pelabuhan tersebut. “Keluar masuk alat berat berjalan lancar, jika ada pelabuhan bongkar muat,” harapnya.
Ia juga memastikan, pembangunan KIHI berjalan tanpa hambatan dan tidak lambat. Apalagi, sudah dilakukan penegasan kepada perusahaan yang akan membangun di kawasan industri tersebut. “Saya berikan waktu setahun, jika tak ada progres. Maka akan direkomendasikan ke Pemerintah Pusat untuk mengganti investor,” tegasnya. (fai/uno)