Majukan Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan, Pemkab Paser Jalin Kerja Sama dengan Yayasan Perkebunan

- Kamis, 17 Juni 2021 | 08:53 WIB

TANA PASER - Pemerintah Kabupaten Paser menyepakati kerja sama dengan dua Yayasan  dalam rangka pelaksanaan program dukungan kelapa sawit berkelanjutan di Kabupaten Paser. Kedua yayasan tersebut yakni  Yayasan Keanekaragaman Hayati (Kehati) yang berkedudukan di Jakarta dan Yayasan Kawal Borneo berkedudukan di Samarinda. 

Kesepakatan kerjasama ini ditandai dengan penandatanganan naskah kesepakatan bersama oleh Bupati Paser dr Fahmi Fadli dan Ketua Yayasan Kehati Riki Frindos serta Ketua Kawal Borneo Community Foundation Mukti Ali saat pelaksanaan Workshop Perkebunan Kelapa Sawit di Hotel Kriyad Sadurangas Tanah Grogot, Kamis (10/6). Hadir juga para asosiasi petani kelapa sawit di Paser.

Pokok-pokok yang disepakati dalam kesepakatan bersama ini yakni memberikan dukungan bagi pelaksanaan program kelapa sawit berkelanjutan di Kabupaten Paser, meliputi dukungan peningkatan aspek legalitas lahan dan usaha bagi pekebun swadaya.

Kemudian dukungan pendaftaran pekebun melalui Surat Tanda Daftar Budidaya (STD-B) melalui pemetaan, pendataan dan fasilitasi pendaftaran dan pengawalan STD-B, dukungan integrasi lahan sawit swadaya dalam penatagunaan lahan dan RPJM/RKP desa termasuk di dalamnya kegiatan pengembangan sawit berkelanjutan.

Selanjutnya dukungan penyusunan rencana aksi daerah kelapa sawit berkelanjutan dan penguatan kapasitas layanan penyuluhan good agriculture practices, dukungan perlindungan areal berhutan yang berada di luar kawasan hutan serta dukungan percepatan kemitraan antara pabrik kelapa sawit dengan pekebun.

Bupati Paser dr Fahmi Fadli menyampaikan sektor perkebunan dan pertanian Paser merupakan penopang selain batu bara yang harus dikuatkan. Karena sumber daya ini terus terbarukan. Paser juga memiliki sistem pengelolaan perkebunan yang cukup baik. Apalagi kebun masyarakat (plasma) lebih banyak dari pada milik perusahaan (inti).

Ditengah persiapan ibu kota negara (IKN), Paser harus bersiap jadi penyangga. Ini berdampak pada peluang dan kesempatan daerah untuk ekonomi, sosial dan politik.  

"Saya apresiasi workshop dan kerjasama ini. Kami juga berharap program ini tidak hanya berkelanjutan, tapi berkembang, tidak hanya menghasilkan buah. Tapi sampai produk lain dari kelapa sawit," kata bupati Fahmi, Kamis (10/6).

Sesuai keinginan masyarakat, Long Ikis dan Long Kali yang belum ada pabrik pengolahan kelapa sawit. Bupati Fahmi berharap yayasan bisa membantu mencari investor yang ingin membangun pabrik. Semua kegiatan itu bertujuan untuk kesejahteraan masyarakat melalui perkebunan kelapa sawit.

Tentu kegiatan ini menjadi harapan pemerintah sesuai misi pemerintahan bupati dan wakil bupati hingga tahun 2024, yaitu mendorong kemitraan yang setara dan adil antara petani dan pelaku usaha kelapa sawit.

Sementara Direktur Yayasan Kawal Borneo Mukti Ali mengatakan saat ini kerjasama yang dilakukan ialah untuk kelompok tani di Kuaro, Long Kali dan Long Ikis. Sebelumnya sudah ada 76 petani yang difasilitasi untuk dapat surat tanda daftar budidaya (STDB) kebunnya dari Dinas Peternakan dan Perkebunan. Mulai dari pemetaan, pendataan, sertipikat sampai ada STDB. Kerjasama ini juga membantu program replanting. 

"Kami berharap bisa mendukung visi misi Paser Mas. Menyelaraskan program di desa dan kabupaten.  Sampai ke RPJMD desa," kata Mukti. (adv/jib) 

Editor: Wawan-Wawan Lastiawan

Tags

Rekomendasi

Terkini

PKL Tunggu Renovasi Zonasi Lapak Pasar Pandansari

Sabtu, 20 April 2024 | 11:30 WIB

Kapolres PPU dan KPUD Bahas Persiapan Pilkada 2024

Sabtu, 20 April 2024 | 09:46 WIB

Penerimaan Polri Ada Jalur Kompetensi

Jumat, 19 April 2024 | 14:00 WIB

Warga Balikpapan Diimbau Waspada DBD

Jumat, 19 April 2024 | 13:30 WIB

Kubar Mulai Terapkan QR Code pada Pembelian BBM

Jumat, 19 April 2024 | 13:00 WIB

Jatah Perbaikan Jalan Belum Jelas

Jumat, 19 April 2024 | 12:30 WIB
X