BALIKPAPAN- Hari kedua Kelanjutan FGD (Forum Group Discussion) DPRD Balikpapan, dengan agenda mengenai Kajian Akademik tentang, Ketahanan Keluarga, sebagai Upaya pencegahan prilaku pelecehan seksual.
FGD yang bekerjasama dengan Universitas Brawijaya ini digelar di Ruang Rapat Paripurna, Gedung DPRD Balikpapan, Kamis (15/05) pagi.
Selaku Narasumber yang mengisi dari Universitas Brawijaya yakni DR. Irwan Nur, MA. Dan dalam pemaparannya menjelaskan, prilaku pelecehan seksual disetiap daerah atau kota, kerap menjadi masalah besar. Sehingga, masalah ini dinilai perlu dituangkan dalam aturan, agar penekanan pelecehan seksual, tidak menjadi masalah besar bagi pemkot.
Usai acara FGD, Ketua Komisi IV DPRD Balikpapan, Mieke Henny mengatakan, dalam pembahasan pelecehan seksual ini diharapkan akan menjadi sebuah aturan di Balikpapan.
Adapun, yang mempengaruhi terjadinya pelecehan seksual kata politisi partai Demokrat ini Diantaranya, dampak psikis dan lemahnya pola asuh, dalam keluarga.
"Adapun sasaran aturan, untuk menekan dan melindungi, masyarakat dan keluarga. Termasuk mengurangi angka kejahatan dan celah-celah terjadinya, pelecehan seksual," ujar Mieke.
Ia menambahkan, faktor terjadinya pelecehan seksual dikarenakan, adanya cela. Seperti, infrastruktur kota, mall, bandar udara dan pelabuhan yang memudahlan dropping, warga luar masuk ke Balikpapan.
"Dari hasil tinjauan kami, di lapangan. Pelecehan seksual dan kejahatan keluarga terjadi kebanyakan warga dari luar, bukan warga Balikpapan," pungkasnya.(adv/pro/one)