TARAKAN – Pemerintah Pusat kembali menyalurkan alat pelindung diri (APD) untuk kebutuhan tenaga kesehatan (Nakes) di rumah sakit di Kalimantan Utara (Kaltara). Penyaluran APD tersebut merupakan yang kelima kalinya diterima Kaltara.
Jumlahnya 132 koli APD yang dibawa menggunakan pesawat milik TNI AU A-7305, yang tiba di landasan Pangkalan Udara (Lanud) Anang Busra Tarakan, sekitar pukul 14.00 Wita, Selasa (24/11).
Saat dikonfirmasi, Komandan Lanud Anang Busra Tarakan, Kolonel Pnb Somad mengatakan, 132 koli atau sekitar 5.280 APD nantinya akan didistribusikan untuk penanganan Covid-19 di Kaltara. Khususnya bagi nakes dan Satgas Percepatan Penanganan Covid-19.
“Hingga akhir Desember bisa saja ada pemberian APD lagi. Bila dari pemerintah kota atau kabupaten dan pemerintah provinsi membutuhkan tambahan APD,” jelasnya. Untuk proses pendistribusian APD ke Kaltara sudah dijadwalkan sebelumnya. Sehingga, tidak ada kaitannya dengan terjadinya peningkatan kasus Covid-19 di Tarakan hingga saat ini.
“Memang sudah dijadwalkan jauh-jauh hari sebelumnya APD untuk Kaltara. Kebetulan kedatanganya bersamaan dengan terjadinya lonjakan kasus Covid-19 di Kaltara,” tegasnya.
Pesawat TNI AU A-7305 yang mengangkut APD, tidak hanya mendatangi Kota Tarakan. Akan tetapi, beberapa daerah di Indonesia juga didatangi dengan agenda yang sama terkait pendistribusian APD. “Tak hanya di Tarakan saja, pesawat ini sudah dari Gorontalo dan Makassar. Sesuai kemampuan dari pesawat ini,” tuturnya.
Sementara itu, perwakilan penerima bantuan APD dari Pemprov Kaltara, Muhammad Hasbi Hasyim mengatakan, akan berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kaltara terlebih dahulu terkait pendistribusian APD se Kaltara. Metode pendistribusian tersebut diberikan sesuai dengan kebutuhan di masing-masing kota dan kabupaten.
“Sebelum kita distribusikan, untuk sementara APD akan kita titipkan di Kodim 0907 Tarakan. Jika sudah ada data, baru dilakukan pendistribusian,” ungkapnya.
Dengan adanya bantuan tersebut, Hasbi menilai bisa membantu RSUD Tarakan dalam memenuhi kebutuhan APD. Terlebih bagi pelayanan dan perawatan pasien positif Covid-19 di RSUD Tarakan.
“Kalau APD kita di RSUD Tarakan masih cukup. Karena kita memang menganggarkannya. Penggunaannya maksimal hanya 4 jam. Dengan adanya bantuan APD ini, kita merasa terbantu dan anggaran kita tidak terbebani,” tuturnya. (*/sas/uno)
