General Manager (GM) PLN UIKL Kalimantan Abdul Salam Nganro mengatakan layang-layang dengan tali kawat masih menjadi penyebab yang paling dominan pada gangguan kelistrikan. “Yang paling dominan adalah akibat dari layang-layang mencapai angka 59 persen (dari total gangguan), karena bermain layangan dengan tali kawat,” ujar Abdul saat Media Gathering bersama jurnalis, Jumat (9/12).
Lanjut Abdul, oleh karena itu pihaknya terus mensosialisasikan ke masyarakat tentang bahaya kelistrikan yang disebabkan oleh layang-layang. “Karena risiko keselamatan ketika main layang-layang dan nyangkut ke transmisi bisa menyebabkan kematian akibat tersengat arus listrik,” jelasnya. Abdul menambahkan gangguan lainnya adalah pepohonan. Seperti pohon yang tumbang dan menimpa transmisi yang berada disekitarnya. “Alhamdulillah untuk pohon ini sudah ada perdanya dan kami sekaligus melakukan pemeliharaan pohon,” sambung Abdul.
Ketiga, gangguan kelistrikan yakni petir. Petir, kata Abdul merupakan gangguan yang disebabkan oleh alam. “Kami tidak bisa mengontrol karena petir ini berkaitan dengan kondisi alam. Sehingga yang kami lakukan adalah dengan pencegahan kerusakan akibat tersambar petir sehingga tidak mengganggu terhadap pelayan kepada masyarakat,” pungkas Abdul. (mse)