Kartu Tani untuk Atasi 2 Masalah Petani

- Rabu, 12 Februari 2020 | 17:58 WIB
KARTU TANI : Gubernur Kaltara, Dr H Irianto Lambrie bersama Pemimpin Wilayah Kanwil BRI Banjarmasin Hery Santoso pada sosialisasi dan penandatanganan kerjasama penyaluran Kartu Tani di Provinsi Kaltara, Selasa (11/2).
KARTU TANI : Gubernur Kaltara, Dr H Irianto Lambrie bersama Pemimpin Wilayah Kanwil BRI Banjarmasin Hery Santoso pada sosialisasi dan penandatanganan kerjasama penyaluran Kartu Tani di Provinsi Kaltara, Selasa (11/2).

TANJUNG SELOR – Ada 2 kelemahan dalam pengembangan pertanian di Indonesia, khususnya Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara). Yakni, pengembangan teknologi dan pemasaran produk pertanian. Kedua hal tersebut menjadi fokus arahan Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara), Dr H Irianto Lambrie saat membuka sosialisasi yang dirangkaikan dengan penandatanganan kerjasama penyaluran Kartu Tani di Provinsi Kaltara di ruang pertemuan lantai 2 Hotel Luminor Tanjung Selor, Selasa (11/2).

Menurut Irianto, untuk mengatasinya pemerintah pun melakukan pengadaptasian yang luar biasa saat ini. Salah satunya dengan menerbitkan Kartu Tani. “Tentu saja prinsip dari penyaluran Kartu Tani ini, adalah agar petani lebih sejahtera dan beradaptasi dengan kemajuan zaman. Adapun kelebihan Kartu Tani ini, adalah dapat mencegah terjadinya penyimpangan subsidi pupuk, mempermudah peredaran uang (non tunai), dapat digunakan sebagai tabungan, meminimalisir tindak kriminal dan lainnya,” kata Gubernur.

Di Kaltara, pemegang Kartu Tani, sesuai data Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Provinsi Kaltara sebanyak 1.786 orang dari sekitar 7 ribuan petani se-Kaltara. “Untuk penyalurannya, pemerintah bekerjasama dengan BRI (Bank Rakyat Indonesia). Saya menilai kerjasama ini cukup baik, mengingat BRI dikenal sebagai BUMN dengan aset yang besar, serta sangat kredibel dan akuntabel serta terpercaya,” ungkap Irianto.

Sebelumnya, Gubernur menyatakan bahwa secara umum, pembangunan pertanian dimulai dengan terencana dan terprogram bagus oleh pemerintah. Namun, ada beberapa hal penting yang harus dipahami terkait dengan pengembangan pertanian di Indonesia, khususnya Kaltara. “Faktor-faktor yang mempengaruhi pembangunan pertanian di daerah, diantaranya produksi pertanian. Seperti lahan, SDM petani dan keluarganya, air, iklim (udara), sinar matahari dan lainnya. Lalu, sarana produksi pertanian, seperti, bibit, pupuk, pestisida, dan lainnya. Selanjutnya, teknologi pertanian dan terakhir pemasaran produk pertanian,” tutur Irianto.

Guna diketahui, penandatanganan kerjasama penyaluran Kartu Tani di Provinsi Kaltara dilakukan antara Gubernur Kaltara dengan Pemimpin Wilayah Kanwil BRI Banjarmasin Hery Santoso.(humas/pro)

Editor: Wawan-Wawan Lastiawan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Penerimaan Polri Ada Jalur Kompetensi

Jumat, 19 April 2024 | 14:00 WIB

Warga Balikpapan Diimbau Waspada DBD

Jumat, 19 April 2024 | 13:30 WIB

Kubar Mulai Terapkan QR Code pada Pembelian BBM

Jumat, 19 April 2024 | 13:00 WIB

Jatah Perbaikan Jalan Belum Jelas

Jumat, 19 April 2024 | 12:30 WIB

Manajemen Mal Dianggap Abaikan Keselamatan

Jumat, 19 April 2024 | 08:25 WIB

Korban Diseruduk Mobil Meninggal Dunia

Jumat, 19 April 2024 | 08:24 WIB

Mulai Sesak..!! 60 Ribu Pendatang Serbu Balikpapan

Jumat, 19 April 2024 | 08:19 WIB
X