Uji Swab Corona Kini Bisa di Balikpapan

- Kamis, 7 Mei 2020 | 09:18 WIB

BALIKPAPAN - Alat pendeteksi virus Corona, PCR (Polymerase Chain Reaction) kini sudah ada di Balikpapan. Alat ini didatangkan di ruangan khusus di Rumah Sakit Pertamina Balikpapan. Balikpapan menjadi salah satu prioritas yang membutuhkan alat ini. Sebab, Balikpapan menjadi yang terbanyak pasien positif Covid-19 di Kaltim.

Namun, permasalahan yang dihadapi saat ini alat PCR tersebut belum dapat bekerja secara maksimal. Yaitu alat ekstraksi pemisahan kuman yang masih manual. 

"Alat PCR itu satu kali masuk bisa sampai 385 tes sampel. Karena ekstrasi pemisahan kuman itu, kalau masih manual masih sangat terbatas," ujar Direktur RS Pertamina Balikpapan Syaiful Bahri, Rabu (6/5).

Syaiful menjelaskan, dari pengalaman tim yang ada di Jakarta, jika estraksi manual jika satu orang per jam maka akan mendapatkan hasil 40 sampel. Jika dipertanyakan tentang durasi akan mencapai 80 sampel.

"Tetapi ada kabar baik, tidak akan terlalu lama kita akan mendapatkan alat ekstraktor otomatis," ucapnya.

Ada 8 unit alat ekstraktor yang diterima. Dua alat sudah berada di Rumah sakit Pusat Pertamina dan rumah sakit Pertamona Jaya. Di kedatangan berikutnya, salah satu alat tersebut akan diperuntukkan bagi kota Balikpapan.

"Jika alat ekstraktor otomatis tersebut digunakan, maka kemampuan kita akan lebih besar. Kalau ekstraktor tersebut bisa mengekstraksi itu bisa sampai 96 sampai untuk 1 jam. Jadi jika seluruh sampel yang masuk 380, maka bisa menjadi 4 kali sampel masuk yang diperiksa," terangnya.

Artinya, jika dihitung kembali dalam 4 jam ditambah satu jam setengah bisa mencapai pemeriksaan sebanyak 385 sampel. Itulah dasar hitungan yang yang menjadi dasar perkiraan waktu pemeriksaan.

Sedangkan, untuk kesiapan SDM dalam pemeriksaan sampel tersebut, dikerahkan sebanyak 5 orang. Namun, saat ini masih diusahakan agar ada penambahan SDM agar menjadi 8 orang yang melakukan ekstraksi.

"Kita sampaikan juga, jika semua berjalan sesuai yang diperkirakan, pada hari Jumat (8/5) nanti akan ada tim teknisi yang akan tiba. Teknisi tersebut akan memberika pelatihan tentang alat PCR ini sampai Senin depan," tuturnya.

Sedangkan untuk pembiayaannya akan ditanggung oleh pemerintah, itu jika dilakukan pemeriksaan kepada pasien-pasien yang sedang dalam pengawasan. Untuk pemeriksaan madiri, mungkin akan dikenakan biaya, tetapi untuk saat ini tidak disarankan. (rin/pro)

Editor: Wawan-Wawan Lastiawan

Tags

Rekomendasi

Terkini

PLN dan PWI Kalteng Gelar Donor Darah

Kamis, 29 Februari 2024 | 10:23 WIB

Tiga Seksi Jalan Tol IKN Siap Beroperasi Juli 2024

Selasa, 23 Januari 2024 | 13:19 WIB
X