55 Paket Tender Dibatalkan

- Sabtu, 12 Desember 2020 | 14:55 WIB
BATAL DILANJUTKAN: Seorang pengendara melewati ruas Jalan Mataraman-Sungai Ulin, beberapa waktu lalu. Karena penyesuaian anggaran pembangunan lanjutan jalan ini batal dilaksanakan. | FOTO: SUTRSINO/RADAR BANJARMASIN
BATAL DILANJUTKAN: Seorang pengendara melewati ruas Jalan Mataraman-Sungai Ulin, beberapa waktu lalu. Karena penyesuaian anggaran pembangunan lanjutan jalan ini batal dilaksanakan. | FOTO: SUTRSINO/RADAR BANJARMASIN

BANJARBARU - Banyaknya dana tahun ini yang dialihkan untuk penanganan Covid-19 berdampak pada pelaksanaan sejumlah proyek di Kalsel. Biro Perlengkapan dan Layanan Setdaprov Kalsel mencatat, hingga kini sudah ada 55 paket tender terpaksa dibatalkan lantaran adanya penyesuaian anggaran.

Kabag Pengelolaan Barang dan Jasa pada Biro Perlengkapan dan Layanan Setdaprov Kalsel, Khairil Anwar mengatakan, tender yang dibatalkan sebagian besar dari Dana Alokasi Khusus (DAK).

"Karena tahun ini DAK ada yang tidak turun, sebab pusat sedang menyesuaikan anggaran untuk Covid-19. Jadi, proyek tidak jadi dilaksanakan," katanya kepada Radar Banjarmasin.

Karena banyak yang dibatalkan, dia menyebut hingga akhir November 2020 baru ada 312 paket tender yang terlaksana. "Padahal tahun-tahun sebelumnya bisa sampai 400 paket tender," sebutnya.

Dengan melesunya proyek lantaran adanya pengalihan anggaran, dirinya memprediksi tender di Kalsel selama 2020 kemungkinan tidak sampai 400 paket.

Meski begitu, Kepala Biro Perlengkapan dan Layanan Setdaprov Kalsel, Rahmadin optimis tahun depan proyek bisa kembali menggeliat. Seiring teratasinya pandemi Covid-19. "Mungkin tahun depan bisa kembali ke 400 paket tender," singkatnya.

Sementara itu, akibat penyesuaian anggaran untuk penanganan Covid-19, salah satu paket proyek yang batal dilaksanakan tahun ini ialah pembangunan lanjutan ruas Jalan Mataraman-Sungai Ulin.

Kabid Bina Marga pada Dinas PUPR Kalsel, Yasin Toyib menuturkan, untuk melanjutkan pembangunan jalan Mataraman-Sungai Ulin, mereka sebenarnya sudah selesai melakukan lelang. Akan tetapi, karena anggaran dari pusat tidak turun maka proyek dibatalkan.

"Lelang sudah ada pemenangnya. Tapi, anggaran yang sebelumnya dijanjikan pemerintah pusat tahun ini ditarik untuk Covid-19. Sehingga, proyek kami batalkan," tuturnya.

Dia membeberkan, seandainya tidak ada pandemi Covid-19, mereka tahun ini menerima dua bantuan anggaran dari pusat untuk melanjutkan pembangunan jalan sepanjang 14 kilometer tersebut.

"Kita harusnya dapat dana dari APBN sebesar Rp20 miliar untuk pembangunan jalannya dan DAK sekitar Rp40 miliar untuk pembangunan jembataannya," bebernya.

Lanjutnya, dengan anggaran Rp20 miliar rencananya mereka akan membangun dua kilometer titik jalan Mataraman-Sungai yang belum terbuka. Yakni, dari Desa Mali-Mali hingga Sungai Arfat, Kabupaten Banjar.

Kemudian, anggaran DAK sebesar Rp40 miliar untuk membangun tiga jembatan yang masing-masing berada di Sungai Riam Kanan dan Sungai Jingah Habang, Kecamatan Karang Intan. Serta, di Sungai Jati, Mataraman. "Kalau semua jembatan ini selesai, maka ruas jalan dari Mataraman sampai Sungai Ulin tidak terputus lagi," tutur Yasin.

Dengan adanya pembatalan pada tahun ini, dia berharap, 2021 anggaran dari pusat untuk ruas jalan Mataraman-Sungai Ulin bisa turun.

Halaman:

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Diduga Hendak Tawuran, 18 Remaja Diamankan

Minggu, 17 Maret 2024 | 18:55 WIB

DPRD Kota Banjarmasin Usulkan 732 Pokir

Jumat, 15 Maret 2024 | 14:35 WIB
X