BANJARBARU - Hari H pencoblosan tinggal menghitung hari. Pesta Demokrasi lima tahun sekali ini tak lepas dari sorotan; politik uang. Yang mana kekhawatiran ihwal ini terus berguling.
Apalagi, Istilah "serangan fajar" menyeruak usai KPK menangkap seorang calon legislator beberapa waktu lalu. Publik kembali dibangunkan, bahwa politik uang masih berpotensi.
Anggota Komisi II DPRD Kota Banjarbaru, Tarmidi menyebut bahwa warga harus kooperatif dalam memberantas politik uang. Sebab, publik sebutnya jadi target utama para oknum pemuja money politic.
"Masyarakat harus tegas dan berani menolak politik uang. Bahkan kalau perlu laporkan jika mendapat bukti soal ini," pesan Tarmidi.
Bagi Tarmidi, hari H pencoblosan sangat penting. Tidak hanya bagi yang berlaga, namun juga masa depan bangsa. Makanya ia berharap hajatan akbar politik di Indonesia ini jangan dinodai oleh jeratan money politic.
"Karena kalau warga masih menerima politik uang, maka itu merupakan ruang bagi mereka yang menghalalkan cara tersebut. Jadi, kalau warga bisa menolak, ini merupakan pukulan telak," nilainya.
Terakhir, ia juga berharap agar pelaksanaan Pemilu bisa berjalan lancar dan aman. "Semua pihak harus menyukseskan pemilu. Juga yang penting, jangan sampai Golput." (rvn/ema)
