Realisasi Investasi Capai Rp 9,24 Triliun

- Sabtu, 15 Juni 2019 | 12:01 WIB

SAMARINDA-Pada 2019, Kaltim menargetkan realisasi investasi mencapai Rp 36,35 triliun. Jumlah itu berasal dari penanaman modal dalam negeri (PMDN) Rp 13,51 triliun dan penanaman modal asing (PMA) Rp 25,09 triliun. Hingga triwulan pertama tahun ini, realisasinya sudah mencapai Rp 9,24 triliun, dengan rincian PMDN Rp 7,16 triliun dan PMA USD 138,52 juta atau sebesar Rp 2,08 triliun.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kaltim Abdullah Sani mengatakan, capaian realisasi investasi pada triwulan I 2019 ini lebih tinggi sebesar 93,71 persen year on year (yoy) dibandingkan triwulan I 2018.  Sedangkan jika dibandingkan dengan target realisasi investasi tahun ini yang sebesar Rp 36,35 triliun maka baru mencapai 25,42 persen.

“Meskipun demikian capaian ini sudah sangat baik, mencapaian pada tiga bulan pertama cukup memuaskan,” ungkapnya.

Dia menjelaskan, realisasi PMDN triwulan I tahun 2019 mencapai Rp 7,16 triliun, dengan jumlah proyek sebanyak 257 paket. Berdasarkan sebaran lokasinya seluruh kabupaten dan kota di Kaltim mendapatkan tambahan realisasi investasi. Seperti biasanya investasi paling besar berada di Kutai Kartanegara, yaitu mencapai Rp 3,76 triliun. “Nilai tersebut 52,59 persen dari keseluruhan realisasi investasi PMDN,” tuturnya.

Investasi terbesar kedua, tambah Sani, mencapai Rp 1,16 triliun atau 16,18 persen berada di Berau. Kabupaten Paser menjadi kontributor terbesar ketiga yaitu mencapai Rp 840,07 miliar atau 11,73 persen. Kota Samarinda, Kabupaten Kutai Barat dan Kutai Timur juga mencatatkan nilai realisasi investasi yang cukup tinggi. Sedangkan, terkait penyerapan tenaga kerja, Kutai Kartanegara paling banyak penyerapannya yaitu sebanyak 1.836 orang, kemudian disusul Kutai Barat sebanyak 745 orang, Samarinda sebanyak 668 orang dan Paser sebanyak 438 orang.

“Sehingga total penyerapan tenaga kerja selama periode triwulan I ini sebanyak 4.702 orang,” katanya. Menurutnya, untuk realisasi PMA hingga triwulan pertama 2019 mencapai USD 138,52 juta atau sebesar Rp 2,08 triliun, dengan sebaran yang ada di 10 kabupaten dan kota. Pada triwulan pertama, Bontang memberikan kontribusi paling siginifikan dengan nilai USD 79,32 juta atau sebesar Rp 1,19 triliun.

“Capaiannya berkontribusi 57,26 persen dari total realisasi PMA, yang terdiri atas 11 proyek PMA,” tuturnya.

Selanjutnya, Kutai Timur menjadi kontributor kedua yaitu mencapai USD 23,70 juta atau sebesar Rp 355,47 miliar, jumlah itu mencapai17,11 persen terhadap realisasi PMA trwiulan pertama. Sedangkan Kutai Barat kontributor ketiga yaitu sebesar USD 10,69 juta atau sebesar Rp 160,33 miliar, berkontribusi 7,72 persen.

“Sedangkan, persentase kontribusi kabupaten kota lainnya berkisar 5,25 persen hingga 0,10 persen,” katanya.

Menurutnya, dari sisi tenaga kerja penyerapan paling besar terjadi di Kabupaten Berau yaitu sebanyak 707 orang tenaga kerja Indonesia, dan sebanyak 14 tenaga kerja asing. Disusul Kabupaten Kutai Kartanegara sebanyak 684 orang tenaga kerja Indonesia.

“Realisasi investasi tahun ini berkorelasi positif terhadap pertumbuhan ekonomi Kaltim triwulan I 2019 yang mencatatkan pertumbuhan sebesar 5,36 persen, lebih tinggi ketimbang triwulan yang sama pada 2018 (yoy) yang hanya tumbuh 1,77 persen,” ujarnya.

Sani menjelaskan, optimisme perekonomian Kaltim yang terus tumbuh positif ditambah kondusifitas daerah yang terjaga, akan mempengaruhi pertumbuhan investasi di Benua Etam. Hal itu membawa sisi positif untuk daya tarik investor. “Kita yakin pencapaian target realisasi investasi sebesar Rp 36,35 triliun diprediksikan akan tercapai bahkan bisa melampaui,” pungkasnya. (*/ctr)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

BPJS Ketenagakerjaan Perkuat Kerja Sama dengan SRC

Jumat, 29 Maret 2024 | 14:49 WIB

Ekonomi Bulungan Tumbuh 4,60 Persen

Kamis, 28 Maret 2024 | 13:30 WIB
X