Air Bersih Itu Hak Azasi

- Senin, 7 Oktober 2019 | 13:01 WIB

Baca dulu berita: Melihat Cara PDAM-PDAM se-Banua Bertahan dari Krisis Air di Musim Kemarau

Pengamat dari Fakulitas Matematika Ilmu Pengetahuan Alam Dr Krisdianto mengungkapkan, jika diperhitungkan, jumlah air tawar yang dapat digunakan sebagai air baku PDAM secara optimal hanya dapat bertahan 3 sampai 4 bulan. “Jika tidak ada hujan setelah itu, maka persediaan air baku PDAM memasuki fase kritis,” ujarnya kepada Radar Banjarmasin, baru-baru tadi.

Kawasan paling terdampak menurut Kris adalah Banjarmasin dan di wilayah pesisir. Sungai-sungai besar kehilangan tekanan dari hulu untuk menekan air laut yang pasang. Praktis, salinitas atau tingkat keasinan atau kadar garam terlarut dalam air pun meningkat.

Menurutnya, tahun ini benar-benar menjadi “warning” bagi PDAM secara khusus PDAM Bandarmasih dan PDAM Intan Banjar. Dua perusahaan daerah ini harus segera duduk bersama membuat Standar Operasional Prosedur (SOP) untuk menghadapi kondisi langka air bersih seperti saat ini.

“Semoga mereka tidak lupa, air bersih berpengaruh langsung kepada kesehatan dan kecerdasan masyarakat,” ujarnya.

PDAM lainnya juga demikian. Terutama yang air bakunya berasal dari air permukaan. Baik musim kemarau maupun musim hujan ketersediaan air baku selalu mendapatkan masalah serius. Jika musim kemarau panjang, air baku langka. Sementara jika musim hujan, kualitas air baku dipastikan menurun.
Teknologi yang dimiliki PDAM saat ini belum mampu menghadapi perubahan kualitas air yang ekstrim, untuk diolah secara sesuai dengan persyaratan. Namun biasanya masyarakat maklum, atau sudah terbiasa komplain.

“Yang bikin masyarakat frustasi ya kalau tidak ada air seperti musim kemarau saat ini. Perlu dicatat, mendapatkan air bersih adalah hak azasi masyarakat, dan pemerintah berkewajiban menyediakan air bakunya,” ujar Penulis artikel di Buku Water Supply Management System And Social Capital tersebut.
Beberapa waktu lalu ungkap Kris, pernah ada upaya melayani secara terpadu wilayah Kota Banjarmasin, Kota Banjarbaru, Kabupaten Banjar, Kabupaten Barito Kuala dan Kabupaten Tanah Laut dalam pemecahan masalah air bersih ini. Namun sampai saat ini realisasinya masih belum jelas. “Manfaatnya belum sampai menetes, terutama pelanggan di Banjarmasin,” tandasnya.

Ada beberapa solusi yang seharusnya dilayangkan oleh PDAM dalam kondisi darurat seperti saat ini. Misalnya seperti pendirian posko air bersih yang mudah diakses warga. Menurutnya, PDAM yang mempunyai persediaan air bersih harus menyediakan pelayanan ekstra kepada pelanggan.

“Ini akan mudah jika PDAM sudah punya SOP menghadapi kondisi darurat. Jangan lupa gratiskan pelanggan dari abonemennya. Apa yang mau dipelihara instrumennya, kalau airnya tidak mengalir,” tegasnya. (mat/ran/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Banjarmasin Pulangkan 10 Orang Terlantar

Jumat, 26 April 2024 | 14:30 WIB
X